Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Micle dan F-PAN Tuntut Dahlan Minta Maaf

Kompas.com - 12/11/2012, 18:03 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Amanat Nasional Ikhlas El Qudsi alias Micle dan Fraksi PAN di parlemen akan melakukan somasi terhadap Menteri BUMN Dahlan Iskan jika benar menyebut Micle sebagai salah satu pelaku pemeras BUMN. Keterangan Dahlan itu dianggap tidak benar.

"Kita akan somasi Dahlan dalam jangka waktu 7 x 24 jam harus sampaikan maaf secara terbuka di media. Saya sudah dilukai. Tim pengacara akan buat somasi dan akan dikirimkan sesegera mungkin," kata Micle seusai menemui Badan Kehormatan DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/11/2012).

Micle datang ditemani Fraksi PAN untuk menyampaikan surat permintaan klarifikasi keterangan Dahlan kepada BK, apakah dirinya benar disebut Dahlan. Sebelumnya, Dahlan menyampaikan surat tertulis yang berisi kronologi pemerasan PT Merpati Nusantara Airlance yang melibatkan lima politisi lain. Micle disebut salah satunya.

Ketika dimintai keterangan secara langsung, Dahlan menyebut ada tiga peristiwa pemerasan tiga BUMN yang melibatkan dua anggota dewan, yakni politisi Partai Golkar, Idris Laena dan politisi PDI Perjuangan Sumaryoto.

Micle mengaku tidak pernah bertemu dengan Direksi BUMN di luar rapat resmi di Komisi XI DPR. Dia juga mengaku tidak pernah menelepon, mengirimkan BBM atau pesan singkat kepada Direksi BUMN. Terlebih lagi, dia tidak masuk dalam Panitia Kerja Merpati.

"Saya tidak kenal orangnya. Saya tidak pernah utus orang lain untuk bertemu Direksi Merpati. Bagaimana mungkin saya memeras Direksi Merpati? Karena itu, saya pribadi sampaikan itu tidak benar," kata Micle.

Wakil Ketua Fraksi PAN Viva Yoga Mauladi menambahkan, sebagai pejabat, Dahlan harus berhati-hati dalam berbicara lantaran membawa nama institusi. Segala ucapan dan tindakan Dahlan, kata dia, memiliki konsekuensi hukum maupun politik.

"Sangat fatal kalau ada salah penyebutan nama. Kami berharap Pak Dahlan berhati-hati dalam bersikap dan berbicara. Ini menyangkut martabat keluarga dan martabat PAN," kata Viva.

Viva melanjutkan, pihaknya bakal menempuh jalur hukum jika Dahlan tidak melaksanakan somasi dalam waktu 7 x 24 jam.

Ketika ditanya apa dasar somasi lantaran Dahlan tidak mengungkap nama-nama politisi ke publik, Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno mengatakan, Dahlanlah yang mengungkap nama-nama ke BK.

Baca juga:
Dahlan Iskan Membahayakan BUMN
Masih Ada Direksi BUMN yang "Genit"

Sebagian Besar Direksi BUMN "Pesanan" Parpol
Kalau DPR Minta Jatah, Tak Usah "Diladeni"!

Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com