Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idris Laena Siap Hadapi Dahlan Iskan

Kompas.com - 06/11/2012, 11:44 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyebutkan dua nama oknum anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan terhadap BUMN, yaitu IL asal Fraksi Partai Golkar dan S asal Fraksi PDI Perjuangan. Siapa IL? Salah seorang anggota Komisi VI DPR yang membidangi BUMN, Idris Laena, akhirnya angkat bicara, meski Dahlan tak secara terbuka menyampaikan siapa pemilik inisial yang dimaksudnya. IL disebut melakukan pemerasan terhadap PT PAL dan PT Garam.

Terkait inisial yang menyerupai namanya, Idris mengaku tengah menyiapkan klarifikasinya.

"Saya sedang menyiapkan diri untuk memberi klarifikasi. Tapi saya khawatir tidak mendapatkan pemberitaan yang berimbang," tulis Idris, dalam pesan singkatnya, Selasa (6/11/2012) pagi.

Idris menyebut Dahlan sebagai 'Raja Media'. Oleh karena itu, ia harus mempersiapkan diri, karena Dahlan dinilainya memiliki pengaruh yang luar biasa. "Maklum, yang saya hadapi 'Raja Media', yang punya pengaruh luar biasa. Kalau saya sudah siap saya akan menghubungi. Terima kasih," katanya.

Seperti diberitakan, pada Senin (5/11/2012) kemarin, Menteri BUMN memenuhi panggilan Badan Kehormatan DPR untuk memberikan keterangan seputar oknum anggota DPR yang melakukan pemerasan terhadap BUMN. Ada tiga peristiwa yang dilaporkan Dahlan, dengan dua oknum anggota DPR yang diduga terlibat, IL dan S. IL diduga melakukan upaya pemerasan terhadap dua BUMN yakni PT Garam dan PT PAL Indonesia, sementara S diduga melakukan upaya pemerasan PT Merpati Nusantara Airlines.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan, pihaknya menunggu bukti terlebih dulu untuk melakukan tindakan terhadap Idris. "Sampai sekarang belum ada tindakan apa-apa. Jika ada bukti-bukti yang dapat digunakan kami akan patuh hukum," ujar Nurul.

Saat menyampaikan dugaan pemerasan ini, Dahlan memang tak menyertakan bukti. Ia hanya menceritakan apa yang dialami direksi BUMN. "Saya berharap, jangan hanya modal aduan tanpa bukti lalu dianggap serius. Jika berpegang pada aduan atau dugaan tanpa bukti-bukti, ini bisa jadi preseden bagi dunia politik. Akhirnya isu-isu tidak bermutupun dilempar hanya untuk mencari panggung semata. Jika memang ada bukti-buktinyanya pasti DPP atau fraksi akan bertindak sesuai konstitusi partai," papar Nurul.

Menindaklanjuti laporan Dahlan, Badan Kehormatan akan memeriksa tiga direksi BUMN.

Baca juga:
Golkar dan PDI-P Siap Proses Politisi Pemeras
PDI-P Sebut Dahlan Kampungan
Aksi Dahlan Dinilai Antiklimaks
Politisi Pemeras BUMN Berinisial S dan IL
Ada Anggota DPR yang Minta 2.000 Ton Gula!
Mantan Menteri BUMN: Pemerasan Itu Cerita Lama

Baca juga berita terkait dalam topik:
Dahlan Iskan Versus DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

    Nasional
    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

    PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

    Nasional
    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

    Nasional
    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

    Nasional
    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Ikut Kabinet atau Oposisi?

    Nasional
    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

    Nasional
    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

    Nasional
    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

    Nasional
    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

    Nasional
    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

    Nasional
    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

    Nasional
    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

    Nasional
    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

    Nasional
    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

    Nasional
    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com