Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersangka Kasus Hambalang Siap Buka-bukaan

Kompas.com - 15/10/2012, 09:33 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka pertama kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Deddy Kusdinar, siap menyampaikan semua yang diketahuinya kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pemeriksaan pada hari ini, Senin (15/10/2012). Deddy rencananya akan diperiksa KPK terkait posisinya sebagai tersangka.

"Beliau (Deddy) akan sampaikan kepada penyidik semua yang dia ketahui, apa adanya," kata pengacara Deddy, Rudy Alfonso, melalui pesan singkat yang diterima Kompas.com, Senin.

Rudi memastikan kliennya akan memenuhi panggilan pemeriksaan KPK hari ini. Deddy diperkirakan tiba di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, sekitar pukul 09.30 WIB. Terkait kasus Hambalang, Rudy mengatakan kalau kliennya hanya pegawai rendahan di Kemenpora. Selaku pejabat pembuat komitmen (PPK), Deddy diduga menyalahgunakan kewenangannya sehingga menimbulkan kerugian negara atau menguntungkan pihak lain terkait proyek Hambalang. Seperti yang dikatakan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dalam sejumlah kesempatan, Deddy merupakan anak tangga pertama kasus Hambalang.

Penetapan Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kemenpora sebagai tersangka itu dijadikan KPK sebagai pijakan untuk menyasar pihak lain yang terlibat. Secara struktural, Deddy selaku PPK bertanggung jawab kepada Menpora Andi Mallarangeng yang bertindak sebagai pengguna anggaran di kementerian.

Mantan Sekretaris Menpora Wafid Muharam seusai diperiksa sebagai saksi untuk Deddy beberapa hari lalu mengatakan kalau Menpora Andi Mallarangeng bertanggung jawab atas proyek Hambalang. Selaku pengguna anggaran, katanya, Menteri Andi pasti tahu betul seluk-beluk proyek Hambalang mulai dari proses sertifikasi lahan hingga pengadaan proyek.

Terkait pernyataan Wafid ini, KPK akan melakukan uji kebenaran (validasi). KPK juga melakukan penyelidikan baru yang berfokus pada sejumlah hal, di antaranya aliran dana terkait proyek, pengadaan barang dan jasa, serta proses sertifikasi lahan. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas beberapa waktu lalu membenarkan KPK tengah mengusut aliran dana negara terkait Hambalang yang mengalir ke Kongres Partai Demokrat di Bandung 2010 lalu. Dalam kongres tersebut, Anas Urbaningrum terpilih sebagai ketua umum.

Menurut Busyro, KPK sudah menemukan petunjuk keterlibatan Anas yang kemudian akan dirangkai satu per satu sehingga dapat dijadikan barang bukti. Terkait penyelidikan Hambalang, KPK sudah meminta keterangan Anas dan Andi. Seusai diperiksa, keduanya membantah terlibat.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam topik "Skandal Proyek Hambalang"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki 'Presiden 2029'

    Shalat Jumat di Masjid Baiturrahman Aceh, Anies Diteriaki "Presiden 2029"

    Nasional
    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Polri Siapkan Posko Pemantauan dan Pengamanan Jalur untuk World Water Forum di Bali

    Nasional
    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Menkumham Bahas Masalah Kesehatan Napi dengan Presiden WAML

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

    Nasional
    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

    Nasional
    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

    Nasional
    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

    Nasional
    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

    Nasional
    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

    Nasional
    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

    Nasional
    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

    Nasional
    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

    Nasional
    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

    Nasional
    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com