Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidik Ingin Mundur, Polri Teringat Norman Kamaru ...

Kompas.com - 03/10/2012, 20:54 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkait keinginan penyidik KPK asal Polri untuk mundur, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar tiba-tiba teringat Norman Kamaru, mantan anggota brimob Gorontalo yang mengundurkan diri pada September 2011 lalu.

Boy mengaku, dia berdoa untuk Norman yang kini sukses dengan dunia barunya yaitu di dunia hiburan atau tarik suara. "Norman tetap kita doakan agar dia sukses. Kita jadi sedih kalau dia tidak berhasil di dunia yang baru itu," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2012).

Boy bercerita, selain Norman, ada anggota kepolisian berpangkat AKBP juga pernah mengundurkan diri karena ingin menjadi pengusaha. Lebih dari itu, ia mengaku baru kali ini mendengar anggotanya yang ingin keluar dari institusi Polri.

Apalagi dikabarkan sekitar 20 penyidik Polri yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu ingin mengundurkan diri. "Ya, itu kembali kepada hak masing-masing, tapi silakan lakukan dengan aturan yang ada. Jangan sampai meninggalkan tugas kemudian mendaftar di tempat lain tapi status masih anggota polri," ujarnya.

Boy juga tak menyangka jika benar sekitar 20 penyidik tersebut ingin keluar dari Polri setelah menempuh sulitnya menjadi bagian dari institusi Polri. Bahkan, menurut Boy, puluhan ribu orang justru berbondong-bondong untuk menjadi anggota Polri.

"Setiap tahun ini puluhan ribu orang daftar ke polisi, yang diterima itu terbatas sekali. Jadi puluhan ribu silakan dicek di mana saja. Baru denger hari ini. Belum pernah (ada anggota yang mengundurkan diri). Ada yang dihukum minta agar dinas kembali, banyak yang mengatakan, 'Jangan sampai dipecat, Pak, tolong.' Itu banyak sekali," ucap Boy.

Ikuti berita terkait minimnya penyidik di KPK dalam topik "KPK Krisis Penyidik"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com