Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas PA: Tegur Anak Saat Pidato, SBY Tak Dukung Tema HAN

Kompas.com - 31/08/2012, 12:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Teguran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada peserta perayaan puncak Hari Anak Nasional mendapat kecaman. Tindakan SBY menegur anak karena tertidur itu dianggap berlebihan. Tindakan itu juga dianggap bertentangan dengan tema Hari Anak Nasional itu sendiri, yaitu "Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak".

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait menegaskan, pihaknya sangat menyayangkan tindakan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Pasalnya, tindakan kontroversial itu dilakukan bertepatan pada puncak perayaan Hari Anak Nasional di Teater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur.

"Itu berlebihan dan bertentangan dengan tema Hari Anak Nasional yang menyebutkan, 'Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak', tindakannya bertentangan dengan itu," ujar Arist saat dihubungi Kompas.com, Jumat (31/8/2012) siang.

Hal lain yang menjadi perhatian para aktivis anak adalah teguran SBY terjadi di ruang publik. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai kekerasan verbal yang dapat melukai hati anak. Pasalnya, selain sang anak bisa shock, lingkungan sekitar pun berpengaruh besar terhadap goncangan yang terjadi pada anak tersebut.

"Dia bisa diperolok teman-temannya, dimarahi protokoler, dimarahi panitia. Kita enggak nangkap saja dimarahi apa tidak, tetapi itu sangat disayangkan," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, puncak peringatan Hari Anak Nasional 2012 diselenggarakan di Teater Imax Keong Mas Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (29/8/2012). Saat pidato, Presiden menegur peserta, yaitu perwakilan anak-anak sekolah se-Indonesia. "Tolong dibangunkan yang tertidur, barangkali ada satu atau dua orang," kata Presiden sambil menatap ke arah hadirin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

Nasional
Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

Nasional
Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com