Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KY Ditawari "Alphard" Calon Hakim

Kompas.com - 16/12/2011, 02:18 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com Ketua Komisi Yudisial Eman Suparman mengaku sempat ditawari mobil mewah jenis "Alphard" oleh salah seorang calon hakim terkait seleksi hakim agung pada Februari-Juli 2011.

"Memimpin Komisi Yudisial (KY) itu banyak godaannya. Saat menyeleksi calon hakim agung yang lalu, ada calon yang ingin jadi dan menawari saya 'Alphard'," katanya dalam seminar nasional di Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya (UWKS), Kamis (15/12/2011).

Dalam seminar nasional bertajuk "Menuju Indonesia Baru Tanpa Korupsi" yang digelar BEM UWKS itu, Eman menjawab tawaran tersebut bahwa dia tidak mampu mengurus mesin dan pajak mobil itu.

"Saya juga ditawari uang dalam jumlah tertentu oleh sponsor dari seorang calon yang ingin namanya diloloskan dalam seleksi itu. Yang jelas, semua godaan itu bisa ditepis bila diri kita memang bertekad kuat untuk memberantas korupsi," katanya.

Didampingi pembicara lain, Dede Rahiem dari KPK dan Adnan Topan Husodo dari ICW, ia menegaskan bahwa tekad yang kuat untuk memberantas korupsi dari dirinya itu penting karena keteladanan itu sangat penting dalam pemberantasan korupsi.

Terlebih lagi, saat ini juga sedang kembali berlangsung pendaftaran calon hakim agung, mulai 1 Desember hingga 21 Desember 2011. Namun, waktu pendaftaran masih mungkin untuk diperpanjang bila pendaftar masih belum memenuhi target.

"Kami juga baru saja mengadakan pertemuan dengan Mahkamah Agung pada 8 Desember lalu untuk merencanakan seleksi hakim, bukan hanya untuk hakim agung, melainkan juga untuk hakim agama, hakim pidana korupsi, dan hakim PTUN sesuai UU, kecuali hakim pengadilan militer yang belum diatur," katanya.

Tentang sanksi untuk hakim "nakal" oleh KY, ia mengatakan ada 1.600-an laporan masyarakat kepada KY yang sebagian sudah ditindaklanjuti karena bukti-bukti yang ada dianggap cukup.

"Namun, kami tidak pernah menyebut hakim nakal karena itu istilah dari teman-teman pers saja, sedangkan istilah kami adalah hakim bermasalah karena bermasalah itu bisa selingkuh, suap, dan sebagainya," katanya.

Menurut dia, pemeriksaan itu sudah mencakup empat hakim dalam Majelis Kehormatan Hakim (MKH), yakni seorang hakim dipecat/diberhentikan tidak dengan hormat, dan seorang hakim dipecat/diberhentikan dengan hormat.

Selain itu, seorang hakim mengalami pemberhentian non-palu (non-job) selama dua tahun dan renumerasi selama dua tahun itu juga dihentikan. Seorang hakim juga diberi teguran tertulis, tetapi renumerasi selama tiga bulan dihentikan.

"Saya tidak hafal data rinci tentang hakim itu, termasuk empat hakim yang dibawa ke proses MKH. Namun yang jelas, hakim MKH itu tidak seorang pun hakim dari Jatim. Ada yang dari NTB, Kalimantan, Bandung, dan satu lagi saya lupa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com