Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari Luncurkan Buku

Kompas.com - 15/09/2011, 10:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua KPK yang menjadi terpidana kasus pembunuhan, Antasari Azhar, menulis buku. Ia berkisah tentang pengalamanannya sebagai penegak hukum. Ia juga betutur tentang kasus pembunuhan yang menggulingkannya sebagai pimpinan lembaga pemberantas korupsi.

Buku berjudul  "Untuk Hukum dan Keadilan" yang ditulisnya akan diluncurkan di Aula Universitas Al-Azhar, Kamis (15/9/2011) siang ini.

Pengacara Antasari Azhar, Maqdir Ismail mengatakan buku tersebut berkisah tentang pemikiran Antasari saat berkiprah sebagai penegak hukum, baik pengalaman di kejaksaan maupun saat memimpin KPK. "Ada soal kasus (Antasari Azhar), tapi sedikit saja," ujar Maqdir, Kamis pagi.

Beberapa hal seputar kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjara (PRB) Nasrudin Zulkarnain yang tewas Maret 2009 turut ditulis dalam buku itu. Nasrudin ditemukan tewas dengan luka tembak. Di pengadilan, Antasari didakwa sebagai otak pembunuhan tersebut.

Menurut Maqdir dalam buku itu, Antasari menulis soal beberapa kejanggalan dalam kasus yang menjeratnya. "Ada fakta-fakta yang patut dipertimbangkan, misalnya misteri baju dan darah yang ditemukan, lalu soal asal SMS (pesan singkat) serta keterangan para saksi soal SMS ada dalam bukunya," beber Maqdir.

Selain soal pengalaman dan sedikit soal kasus yang menjeratnya, dalam buku itu juga terdapat beberapa kritik atas kekuasaan penyelenggara negara. "Ada kritik terhadap penegakan hukum, maupun cerita pengalaman saat beliau menaangani perkara," kata Maqdir soal buku setebal 540 halaman itu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

    Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?

    Nasional
    PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

    PPP: RUU Kementerian Negara Masuk Prolegnas, tetapi Belum Ada Rencana Pembahasan

    Nasional
    Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

    Latihan Gabungan, Kapal Perang TNI AL Tenggelamkan Sasaran dengan Rudal Khusus hingga Torpedo

    Nasional
    Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

    Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

    Nasional
     Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

    Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

    Nasional
    PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

    PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

    Nasional
    Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

    Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

    Nasional
    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

    Nasional
    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

    Nasional
     Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

    Nasional
    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

    Nasional
    PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

    PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

    Nasional
    Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

    Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

    Nasional
    Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

    Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

    Nasional
    Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

    Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com