Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Kami Bukan "Jeruk Makan Jeruk"

Kompas.com - 12/05/2011, 09:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota tim investigasi internal Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, membantah anggapan bahwa tim yang dibentuk untuk menyelidiki dugaan keterlibatan dua politisi Demokrat dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 hanya "basa-basi". Tim ini dibentuk untuk mendalami dugaan keterlibatan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dan anggota Komisi X DPR asal Fraksi Demokrat, Angelina Sondakh, dalam kasus yang melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam tersebut.

Ruhut menegaskan, tim bekerja serius untuk mendapatkan bukti atas dugaan yang berkembang sepekan terakhir.

"Kami tidak main-main. Kalau ada yang bilang kami jeruk makan jeruk, saya tegaskan, kami bukan jeruk makan jeruk. Seperti dikatakan Pak SBY (Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat), masalah politik ya politik, hukum ya hukum," kata Ruhut, Kamis (12/5/2011).

Anggota Komisi Hukum DPR ini mengatakan, hingga hari ini timnya masih bekerja mendalami keterangan Angie dan Nazaruddin. Selain mereka, tim investigasi juga akan memeriksa orang-orang yang bisa memberikan keterangan terkait kasus tersebut. "Selain Angie dan Nazar, kami juga memeriksa yang ada hubungannya dengan (kasus) ini. Misalnya, Ketua Komisi X juga akan dimintakan keterangan dan anggota komisi anggaran yang berasal dari kami (Fraksi Demokrat)," jelasnya.

Hal yang akan dikonfirmasi di antaranya mengenai benar-tidaknya Nazaruddin ada hubungan dengan PT Anak Negeri, perusahaan tempat salah satu tersangka, Mindo Rosalina Manullang, bekerja. "Tidak hanya itu, banyak juga yang mengantarkan bukti ke saya, akan kami konfirmasi semua. Tetapi hingga saat ini, kami belum menemukan kaitannya (Nazaruddin) dengan kasus ini," ujar Ruhut.

Sementara itu, Rosa, dalam keterangannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (11/5/2011), membantah pernyataannya dan pernyataan yang pernah dilontarkan mantan kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak. Rosa menggugurkan sendiri pernyataan mengenai statusnya di PT Anak Negeri. Di perusahaan tersebut, Rosa disebut-sebut menjadi bawahan Nazaruddin.

"Saya mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri," katanya seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Padahal, sebelumnya, pada 29 April 2011, Rosa mengatakan bahwa dia adalah Direktur Marketing PT Anak Negeri. Rosa juga menolak ketika dikait-kaitkan dengan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang disebut oleh mantan pengacaranya, Kamaruddin Simanjuntak, sebagai atasan Rosa di PT Anak Negeri. Menurut Rosa, ia tidak memiliki hubungan dengan Nazaruddin, apalagi memperkenalkan Nazaruddin dengan Sekretaris Menpora Wafid Muharam.

"Tidak ada hubungan sama sekali. Saya tidak ada hubungan dengan politisi. Tidak ada hubungan sama sekali. Dari awal saya bilang," ujar Rosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Nasional
    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Nasional
    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    Nasional
    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Nasional
    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Nasional
    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Nasional
    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Nasional
    Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

    Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

    Nasional
    Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

    Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

    Nasional
    Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

    Kemenag: Pemberangkatan Selesai, 553 Kloter Jemaah Haji Indonesia Tiba di Arafah

    Nasional
    Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya 'Gimmick' PSI, Risikonya Besar

    Pengamat Sebut Wacana Anies-Kaesang Hanya "Gimmick" PSI, Risikonya Besar

    Nasional
    Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

    Jelang Idul Adha 2024, Pertamina Patra Niaga Sigap Tambah Solar dan LPG 3 Kg

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com