Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rosa: Saya Tak Lagi di PT Anak Negeri

Kompas.com - 11/05/2011, 18:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu tersangka dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games, Mindo Rosalina Manulang, mengubah keterangannya terkait statusnya sebagai Direktur Marketing PT Anak Negeri. Rosa mengaku bahwa ia tidak lagi bekerja di PT Anak Negeri.

"Saya mantan Direktur Marketing PT Anak Negeri," katanya seusai diperiksa di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (Gedung KPK), Jakarta, Rabu (11/5/2011).

Padahal, sebelumnya, pada 29 April 2011, Rosa mengatakan bahwa dia adalah Direktur Marketing PT Anak Negeri. Rosa juga menolak ketika dikait-kaitkan dengan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin yang disebut oleh mantan pengacaranya, Kamaruddin Simanjuntak, sebagai atasan Rosa di PT Anak Negeri. Menurutnya, ia tidak memiliki hubungan dengan Nazaruddin, apalagi memperkenalkan Nazaruddin dengan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharam.

"Tidak ada hubungan sama sekali. Saya tidak ada hubungan dengan politisi. Tidak ada hubungan sama sekali. Dari awal saya bilang," ujarnya.

Dugaan suap proyek pembangunan wisma atlet ini berawal dari tertangkapnya Rosa, Wafid, dan pengusaha PT Duta Graha Indah, Mohammad El Idris. Kasus ini kemudian berkembang dan menyeret nama Nazaruddin setelah Kamaruddin mengungkapkan bahwa politisi Partai Demokrat itu adalah atasan Rosa di PT Anak Negeri.

Sebelumnya, Rosa membantah hal itu. Ia mengatakan bahwa atasannya bukanlah Nazaruddin, melainkan seseorang bernama Franky. Di lain pihak, Nazaruddin juga membantah memiliki saham di PT Anak Negeri dan mengaku tidak memiliki bawahan bernama Rosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com