Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD: Tak Ada Pelanggaran di Kebumen

Kompas.com - 20/04/2011, 13:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta menyatakan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan personelnya saat mengatasi aksi massa di depan Markas Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat di Kebumen, Jawa Tengah.

"Penyelidikan dan evaluasi sudah dilakukan dan tidak ditemukan adanya pelanggaran," katanya seusai memimpin serah terima jabatan Panglima Kodam Jaya di Jakarta, Rabu (20/4/2011).

George menegaskan, langkah-langkah yang dilakukan prajurit TNI Angkatan Darat sudah sesuai prosedur yang diawali dengan langkah persuasif dan tindakan peringatan, tetapi massa tetap saja merangsek atau maju. "Semua sudah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku, hingga tembakan peringatan, tetapi mereka tetap memaksa," ujar KSAD. 

Bahkan, ia menilai aksi massa yang melakukan unjuk rasa dengan perusakan markas merupakan tindakan perusuh dan bukan warga masyarakat. "Itu bukan rakyat, melainkan perusuh, karena sudah membakar gudang senjata kami," katanya. 

Jadi, ia menambahkan, "Kalaupun ditembak, sudah sesuai aturan dan standar, karena beberapa kali sudah diberi peringatan."

KSAD menegaskan, TNI telah melakukan evaluasi dan memeriksa prajurit yang terlibat bentrokan. "Tidak ada yang melanggar," katanya.

Bentrok aparat TNI dengan warga dipicu penolakan warga Bulus Pesantren karena daerahnya dijadikan tempat latihan militer. Aksi unjuk rasa telah dipersiapkan sejak awal pekan silam, yakni pada 11 April. Sekitar 400 warga Desa Sestrojenar melakukan aksinya di depan markas dengan membawa senjata tajam, bambu runcing, dan membakar ban bekas.

Akibat aksi massa yang terus berlanjut, digelarlah pertemuan antara Panglima Kodam IV, Danrem 072/ Pamungkas, Dandim 0709/Kebumen, serta masing-masing mitranya dari kepolisian dan Bupati Kebumen pada hari yang sama. Hasilnya, uji coba senjata meriam 105 mm dibatalkan.

Namun, putusan ini tidak menghentikan aksi unjuk rasa hingga akhirnya terjadi bentrok pada Sabtu (16/4/2011). Pascaperistiwa tersebut, 21 anggota TNI yang terlibat bentrok diperiksa secara internal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com