Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahid Institute Kutuk Bom untuk Ulil

Kompas.com - 15/03/2011, 23:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu petinggi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Wahid Institute, Yenny Wahid, mengecam aksi teror bom yang ditujukan kepada aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Ulil Abshar-Abdalla yang terjadi sore tadi, Selasa (15/3/2011) di Kompleks Kantor Berita Radio (KBR 68H) Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur.

Menurut Yenny, aksi ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak menghargai demokrasi dan hanya mengutamakan tindak kekerasan untuk mengacaukan situasi. "Kita semua mengutuk dan juga prihatin terhadap kejadian ini. Hal semacam ini hanya dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak paham demokrasi, semuanya selalu diselesaikan dengan kekerasan dan teror semacam ini," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Ditanya soal pelakunya, Yenny menyatakan tidak mau berandai-andai mengenai siapa yang melanggar nilai-nilai demokrasi dan kemanusiaan ini. Namun, ia percaya aparat keamanan dapat bekerja intensif untuk mencari pelaku. Meskipun agak naif, menurutnya, jika mencari orang yang sengaja menuliskan nama di paket berisi bom tersebut.

"Memang agak susah mencari pelakunya, apalagi tidak mungkin ada orang yang dengan naifnya menuliskan namanya di paket itu, padahal paketnya berisi bom," tambah Yenny.

Ulil yang juga aktif di PBNU mengaku tidak memiliki musuh sama sekali sehingga ia pun belum mengetahui siapa yang berusaha mencelakakan dirinya dengan teror paket berisi buku dan bom itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com