Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hak Angket Pajak, Siapa Menang?

Kompas.com - 22/02/2011, 08:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertarungan kekuatan politik dalam pengambilan keputusan terhadap usulan hak angket perpajakan di rapat paripurna DPR RI, Selasa (22/2/2011), akan sangat menarik.

Pasalnya, hitung-hitungan kekuatan belum dapat menunjukkan dengan jelas keberpihakan dewi fortuna. Pengamat politik dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddiin Mutahdi mengatakan peluangnya masih 50:50 dengan Fraksi PPP dan Gerindra sebagai pemegang kuncinya.

"Terus terang peta pertarungan angket pajak masih sulit untuk diprediksi karena sampai sejauh ini ada dua partai yang belum jelas, apa mendukung atau menolak," ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa pagi.

Burhanuddin memprediksi, pemungutan suara (voting) akan menjadi jalan pengambilan keputusan. Jika sudah bicara voting, maka suara setiap anggota fraksi akan sangat bernilai. Peta kekuatan yang saat ini sudah terbaca terbagi menjadi dua, yaitu kubu yang mendukung hak angket dan kubu yang menolak hak angket.

Menurut catatan Kompas.com, Golkar, PDI-P, PKS dan Hanura hampir dipastikan memposisikan seluruh suaranya di kubu pendukung. Jika semua hadir lengkap dan satu suara, keempatnya akan mengantongi 274 suara (Golkar 106 suara, PDI-P 94 suara, PKS 57 suara dan Hanura 17 suara).

Sementara itu, di kubu yang menolak hak angket pajak, Demokrat didampingi "dayang-dayang" setianya, PAN dan PKB. Dalam kondisi yang sama, mereka sudah mengantongi 222 suara (Demokrat 148 suara, PAN 46 suara dan PKB 28 suara).

Oleh karena itu, keberpihakan PPP dan Gerindra sangat menentukan. PPP memiliki 38 suara dan Gerindra dengan 26 suara. Total suara keduanya 64 suara. Jika keduanya berpihak pada kubu pendukung, tentu saja hak angket pajak akan terus melenggang tanpa halangan. Jika keduanya sama-sama berpihak pada kubu yang menolak, maka kubu ini akan menang tipis.

Namun, jika keduanya mengambil jalan yang berbeda sehingga suaranya terbagi, lagi-lagi diperkirakan angket pajak akan gol. Begitu pula, jika salah satu abstain atau walk-out. "Kalau salah satunya absen saja, jadi yang unggul kubu pengusung," katanya.

Lobi-lobi

Burhanuddin sangat yakin, pagi ini lobi-lobi yang melibatkan elit dan juragan partai akan sangat gencar dilakukan. Namun, dia sulit memprediksikan kecenderungan PPP dan Gerindra. Masing-masing kubu akan memperebutkan hati keduanya.

Kabar terakhir dari Gerindra menunjukkan sikap bahwa partai ini gamang dalam pilihan abstain atau justru mendukung kubu yang menolak. Sementara itu, PPP sendiri meski tergabung sebagai partai koalisi pemerintah yang dalam hal ini menolak angket bisa jadi memberikan kejutan.

"PPP perhitungkan banyak hal, kepentingan pragmatis untuk mempertahankan kursi di kabinet. Tapi PPP juga pernah punya pengalaman menikung di tahap akhir dengan memilih opsi C di angket Century. Politik memang sangat erat kaitannya dengan matematika, tapi politik bukan matematika. Kalau matematika, dukungan terhadap Demokrat dari partai koalisi harusnya solid. Tapi justru sering tidak solid dan ini yang dimanfaatkan oleh oposisi," tandasnya.

Paripurna dengan agenda khusus pengambilan putusan terhadap usulan pembentukan Pansus Hak Angket Perpajakan akan digelar pukul 10.00 ini. Rapat akan dipimpin langsung Ketua DPR RI Marzuki Alie yang merupakan politisi Demokrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com