Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mahfud MD Jaga MK Diapresiasi

Kompas.com - 09/12/2010, 13:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum menyampaikan temuan tim selama bekerja sebulan penuh, anggota tim investigasi internal Mahkamah Konstitusi (MK) Bambang Widjojanto memuji cara Ketua MK Mahfud MD dalam menjaga akuntabilitas lembaga yang dipimpinnya. Saat dugaan suap dan pemerasan oleh hakim MK menerpa lembaga yang dibentuk pada tahun 2003 ini Mahfud dinilai memilih jalan yang tepat.

"Kami, tim, hargai langkah yang diambil oleh Ketua MK karena baru pertama kali ada lembaga negara yang meminta dan membentuk tim yang terdiri dari orang-orang independen untuk melihat dan melacak dugaan-dugaan yang disinyalir ditujukan kepada MK," tuturnya dalam keterangan pers di Gedung MK, Kamis (9/12/2010).

Tim, lanjutnya, juga mengapresiasi langkah yang diambil Mahfud karena berani mengambil risiko terhadap dampak apa pun yang muncul ataupun terhadap apa pun temuan yang diperoleh oleh tim selama bekerja.

Mahfud sebelumnya memang mempertaruhkan jabatannya jika memang terbukti ada hakim yang menerima suap atau melakukan pemerasan terhadap pihak yang tengah beperkara di MK.

"Ini patut diapresiasi, Ketua MK dengan sengaja berani mengambil risiko dalam proses ini. Seharusnya, begini bentuk akuntabilitas dari sebuah lembaga negara untuk kepentingan pencari keadilan," kata pria yang pernah menjadi calon pengganti unsur pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.

Bambang mengatakan, tim sangat berharap MK bisa terus tegak berdiri mengawal jalannya konstitusi dan Mahfud MD bisa memimpin lembaga ini dengan baik.

Bambang juga sempat meminta publik untuk bijaksana menyikapi hasil temuan MK yang menyebutkan memang ada indikasi mafia perkara di tubuh MK, tapi belum terdeteksi pada hakim.

"Kalau ada satu-dua tikus nakal, jangan seluruh gedung ini (insitusi MK) yang dibakar," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

    Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

    Nasional
    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

    Nasional
    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

    Nasional
    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

    Nasional
    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com