Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudi: Penyiksaan TKI Tak Terulang Lagi

Kompas.com - 26/11/2010, 20:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdulrahman Al-Khayyat, mengatakan di Jakarta, Jumat, bahwa pemerintah Arab Saudi berharap kasus penyiksaan tenaga kerja Indonesia (TKI) tidak terulang lagi.

"Kami sangat kecewa dan prihatin atas kejadian yang menimpa Sumiati yang kami harap tidak terulang di masa yang akan datang," ujar Al-Khayyat dalam wawancara khusus dengan ANTARA di kantornya, Jumat.

Dubes Al-Khayyat mengatakan pemerintahnya sangat tidak mentoleransi tindakan yang amat bertentangan dengan hukum dan kemanusiaan tersebut selain telah menindak lanjuti kasus itu dengan memenjarakan pelaku penyiksaan agar diadili dan mendapat hukuman yang setimpal.

"Pemerintah Arab Saudi selalu menegakkan hukum secara adil dan tegas kepada semua warganya, baik yang berkewarganegaraan Arab Saudi maupun asing," ujar Al-Khayyat.

Al-Khayyat mengatakan bahwa warga Indonesia yang memiliki istri, suami maupun anak yang bekerja di Arab Saudi tidak perlu cemas akan keadaan mereka ataupun melakukan tindakan yang merugikan kepentingan bersama. 

"Masyarakat Indonesia juga perlu melihat keuntungan serta sisi baik yang telah didapat oleh para TKI," ujar Al-Khayyat menambahkan, bahwa keluarga Arab yang mempekerjakan para TKI telah ditekankan oleh pemerintah Arab untuk memberikan mereka keleluasaan berkomunikasi, tunjangan kesehatan, asuransi kerja, serta pendapatan tambahan selain gaji.

Menurut Al-Khayyat, perlindungan bagi para TKI juga dilakukan mulai dari lingkup keluarga, baik terhadap penyiksaan, pelecehan maupun hal lain yang merugikan.

"Jika ada seorang anak yang melakukan pelecehan kepada pekerja migran, maka orang tua mereka akan menghukumnya dengan keras agar anak tersebut tidak mengulangi perbuatannya," ungkap Dubes Arab Saudi.

Pemerintah Arab Saudi telah melakukan upaya penekanan perlindungan kerja serta menghukum tegas para majikan yang melakukan penyiksaan pembantu rumah tangga, kata Al-Khayyat menambahkan, bahwa pemerintah Arab Saudi akan melakukan pemeliharaan dan bertanggung jawab terhadap kasus itu.

Hukum yang diterapkan Arab Saudi merupakan hukum Islam yang sangat menjunjung tinggi kemanusiaan serta menekankan keadilan, oleh karena itu, kerabat dari TKI yang disiksa maupun masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir akan penanganan kasus itu, kata Dubes Arab Saudi tersebut.

Dari total 27 juta penduduk yang berada di Arab Saudi saat ini, delapan juta di antaranya warga asing yang terbesar berasal dari Indonesia (satu juta orang). Delapan juta warga asing itu merupakan pekerja migran yang berasal dari India, Filipina, Pakistan, dan Mesir selain dari Indonesia.

"Atas nama sesama negara muslim, kami memohon maaf atas tragedi yang memilukan ini dengan berharap hubungan kedua negara dapat terjalin lebih baik selain meningkatkan mutu sistem kerja yang ada sehingga dapat menghindari kejadian serupa di masa yang akan datang," ujar Duta Besar Al-Khayyat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com