Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kandidat Ketum PD Tidak Cukup Hanya Muda Saja

Kompas.com - 04/04/2010, 22:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kualifikasi calon ketua umum Partai Demokrat, tidak cukup hanya berasal dari generasi muda, tetapi harus kader yang intelek, berani, populer, komunikatif, dan terbuka. Juga mempunyai kemampuan untuk menjawab tantangan partai di masa mendatang.

"Kalau dia figur yang tegas dan komunikatif, pasti mitra koalisi yang rata-rata semua ketua umumnya merupakan politikus senior pasti akan menghargainya," ujar Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Demokrat (PD), Panangian Simanungkalit, di Jakarta, Minggu (4/4/2010).

Panangian mengatakan, dengan memenuhi beberapa kualifikasi tersebut, maka siapapun figur yang memimpin PD periode 2010-2015 tidak perlu merasa minder jika berhadapan dengan parpol lain. Ketua umum PD mendatang dapat membawa angin segar bagi politik Indonesia, dan membawa terobosan baru bagi pendewasaan demokrasi di Indonesia.

Sementara, pengamat politik dari Univeristas Indonesia (UI), Thamrin Amal Tamagola menilai, dari ketiga calon kandidat ketua umum PD mendatang, yakni Marzuki Alie, Andi Alfian Mallarangeng, dan Anas Urbaningrum, sosok Andi Mallarangeng merupakan figur yang tidak memiliki gagasan dan ide-ide baru bagi partai.

"Andi hanya menonjol dari sisi luar saja, tetapi tidak punya substansi yang berarti. Saat memimpin PPDK saja dia gagal dan tidak terpilih menjadi anggota DPR, bagaimana nanti jika dia memimpin PD yang lebih besar dari PPDK," tandasnya.

Thamrin menilai sikap Andi seperti selebriti akan merugikan PD ke depan. Apalagi, mantan jubir SBY tersebut tercatat tidak pernah memimpin organisasi internal maupun eksternal kampus. "Pemimpin Demokrat itu harus matang, memiliki agenda yang jelas, visioner dan piawai memimpin organisasi. Andi kurang pas karena pengalaman organisasinya nol besar," tuturnya.

Anggota Fraksi PD DPR, Achsanul Qosasi memperingatkan Ketua DPD PD agar tidak mengeluarkan aturan yang melarang pengurus DPC untuk menghadiri acara maupun pertemuan semua calon ketua umum. Biarlah proses pergantian kepemimpinan di PD berjalan alami.

"Kehadiran pengurus DPD maupun DPC pada pertemuan yang diselenggarakan para kandidat dapat digunakan untuk mengetahui visi, misi, dan program masing-masing calon ketua umum. Kemudian nanti memilih siapa kandidat yang dinilai paling kompeten untuk menjadi pemimpin PD," tegas Achsanul.

Adapun mantan jubir Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi menilai figur Andi Mallarangeng dapat merugikan PD di masa mendatang. Jika dia terpilih maka Fox Indonesia akan merasa paling berjasa.

"Contohnya, jika Andi yang terpilih, maka pada semua pilkada, seluruh kandidat yang diusung PD harus menggunakan Fox Indonesia. Ini salah satu kolusi yang bisa merugikan citra bersih PD yang selama ini dibangun oleh SBY," kata Adhie Massardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com