Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Geledah Kantor MS Kaban

Kompas.com - 16/08/2008, 00:48 WIB

JAKARTA, JUMAT - KPK menggeledah Kantor Departeman Kehutanan, Jumat (15/8). Ada sekitar 15 orang penyidik KPK yang datang melakukan penggeledahan di kantor yang dipimpin MS Kaban itu. Penggeledahan mulai dari pukul 15.30 WIB dan sampai pukul 22.45 WIB belum juga selesai.

"Izin penggeledahannya sampai pukul 24.00 WIB. Gak tau apakah akan selesai lebih cepat atau memang bener-bener sampai pukul 24.00," ungkap salah seorang petugas keamanan Gedung Manggala Wana Bhakti, tempat kantor Departemen Kehutanan.

Tidak ada satupun pejabat dari Dephut yang kelihatan selama penggeledahan. Dari pantau Persda Network, penggeledahan KPK fokus di lantai tiga. Semua ruang di lantai 3 lampunya kelihatan menyala. Beberapa saat di lantai dua juga ada beberapa ruangan yang terlihat lampunya menyala.

Selama penggeledahan berlangsung, semua akses pintu menuju ke lantai tiga ditutup rapat dan dijaga petugas keamanan. Tinggal satu lift yang bisa digunakan untuk menuju ke lantai tiga, yakni lift khusus yang biasanya dipakai Menteri Kehutanan MS Kaban dan para pejabat tinggi di lingkungan Departemen Kehutanan. Namun satu-satunya lift inipun juga dijaga. Lift tidak jalan kecuali dikawal petugas yang menjaga lift ini.

Lantai tiga merupakan ruangan Sekretaris Departemen Kuhutanan Boer Purnama dan para staf ahli Menteri Kehutanan. Saat Persda Network berhasil menyusup ke ruang Sekjen Dephut di lantai tiga bareng tukang pengantar makan malam penyidik KPK, terlihat sekitar enam penyidik KPK tengah membongkar dokumen-dokumen, yang ada diruangan tersebut.

Berkas-berkas dokumen yang ada di ruang Sekjen berantakan dan dinaikan semua ke atas meja untuk diteliti satu persatu. Kami sempat melihat dua ruangan, yakni ruangan kerja Boer Purnama dan ruang rapat. Bangku besar panjang sekitar 6 meter yang ada di ruang rapat tersebut, penuh dengan kertas-kertas dokumen. Begitu juga dengan meja di ruangan Boer Purnama, penuh dengan kertas-kertas dokumen.

Menurut keterangan juru bicara KPK Johan Budi, penggeledahan Kantor Dephut ini terkait dengan alih fungsi hutan untuk pembangunan pelabuhan Tanjung Api-api. "Terkait kasus Tanjung Api-api, yang tersangkanya Yusuf Emir Faishal," kata Johan, saat dihubungi lewat telepon Jumat (15/8).

Johan menyatakan, penggeledahan KPK tidak ke ruangan Menhut MS Kaban, yang berada di lantai 4. Penggeledahan lebih fokus ke Sekjen Dephut di lantai 3. "Ruang itu bukan ruangan MS Kaban. Kita tidak menggeledah ruangan Kaban," jelasnya

Mantan Ketua Komisi Kehutanan DPR RI Yusuf Emir Faisal ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait kasus alih fungsi lahan hutan bakau di daerah Tanjung Api-api, Sumatera Selatan, menjadi pelabuhan. Suami penyanyi Hetty Koes Endang ini diduga menerima uang dalam proses alih fungsi lahan hutan bakau dijadikan pelabuhan itu. (persda network/ugi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com