Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Amir Sodikin
Managing Editor Kompas.com

Wartawan, menyukai isu-isu tradisionalisme sekaligus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bergabung dengan harian Kompas sejak 2002, kemudian ditugaskan di Kompas.com sejak 2016. Menyelesaikan S1 sebagai sarjana sains dari Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dan S2 master ilmu komunikasi dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina. 

Revolusi Maaf Idul Fitri: Kekuatan Melawan Korupsi dan Ketidakadilan

Kompas.com - 24/06/2017, 14:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

ESOK hari, kita telah memasuki Hari Raya bagi umat Islam. Idul Fitri diharapkan telah mengembalikan fitrah manusia ke kesucian, fitrah yang tanpa dosa, penuh cinta dan kasih sayang.

Oh iya, jangan lupa, Sabtu (24/6/2017) ini hingga esok dini hari sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri adalah waktu terakhir untuk membayar zakat. Jangan lupa!

Islam memiliki konsep bahwa asal muasal manusia ketika bayi adalah suci dari dosa. Setelah memasuki dunia, bayi yang suci itu pada akhirnya akan dibentuk oleh waktu dan sejarah, yang pada akhirnya manusia bergelimang dengan segala dosa dan kesalahan.

Di Hari Raya nan fitri ini, sudah sepantasnya kita sebagai sesama manusia saling memohon maaf. Sekaligus juga memohon ampunan kepada Allah SWT, atas segala dosa yang telah kita perbuat.

Di Indonesia, ritual minta maaf ini begitu kolosal yang tercermin dari mudik nasional. Jutaan orang bermigrasi dari tempat satu ke tempat lain, mengunjungi sanak saudara, berziarah ke tanah leluhur, untuk mendapatkan satu kata: maaf.

Setelah menunaikan puasa Ramadhan dan setelah saling bermaafkan, umat Islam merasakan kekuatan untuk menuju manusia yang fitri kembali. Bagi yang benar-benar berpuasa karena Allah SWT, telah ada jaminan untuk menjadi manusia yang lebih bertaqwa. 

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, saya yakin konsep manusia kembali fitri dan konsep manusia taqwa ini mampu untuk menjadikan manusia Indonesia lebih baik. Manusia yang mengasihi sesama dan peduli terhadap distribusi keadilan sekitar.  

Baca juga: ?The Power of Maaf?, Jangan Remehkan Kekuatan Maaf

Hasan Askari dalam buku Menuju Humanisme Spiritual, Kontribusi Perspektif Muslim-Humanis (1995) halaman 63, menekankan soal potensi kekuatan fitrah manusia ini. Menurutnya, fitrah adalah tempat penyimpanan bagi kekuatan hidup, kekuatan rasional, dan kekuatan spiritual.

Kekuatan-kekuatan inilah yang kemudian bisa dimanfaatkan, diperkaya, dan ditampakkan pada kebaikan individu dan sosial. Kembali kepada fitrah, berarti mengingatkan kepada kita semua akan potensi kekuatan individu untuk semakin saleh, baik saleh secara individu maupun saleh secara sosial.

Hasan Askari menekankan, setiap manusia dipandang bertanggung jawab atas tindakannya sendiri. Inilah gagasan tangggung jawab dalam Islam, bahwa setiap orang akan menyadari apa yang diyakininya dan akan dimintai pertanggungjawabannya atas tindakan-tindakannya.

Dalam debat soal humanisme dan Islam tentang fitrah manusia, Hasan Askari berpendapat, sudah saatnya dua konsepsi ini saling bekerja sama demi keadilan dan persamaan hak asasi manusia di muka bumi ini.

Askari mengutip Al Quran Surat 5 Ayat 85, yang menyatakan kita perlu menangguhkan waktu untuk sementara aneka ragam perselisihan menjadi kerja sama dalam jalan kebaikan.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pemudik antre menunggu masuk ke kapal Ro-Ro saat puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Jumat (23/6/2017). Pelabuhan Merak menargetkan 1.438.550 orang akan menyeberangi lintasan Merak-Bakauheni selama Lebaran tahun ini.
Saya menganggap, pesan ini sebagai pengingat kita untuk senantiasa memandang sebuah peristiwa dari sudut pandang kebaikan untuk manusia. Alangkah indahnya jika setiap kerja, setiap manuver, setiap aksi, setiap kegiatan, didasarkan pada sudut pandang untuk kebaikan sesama manusia. 

Fitrah manusia yang suci dan punya potensi kekuatan untuk menyebarkan kebaikan ini juga selaras dengan ajaran Islam. Islam mengingatkan pemeluknya untuk senantiasa berbuat kebaikan dan mewujudkan Islam yang menjamin keselamatan bagi seluruh penghuni bumi, menjadi agama yang rahmatan lil 'alamin.

Penekanan ini merupakan ide revolusioner waktu itu, mengingat setting zaman lahirnya Islam waktu itu kesewenang-wenangan oleh kelompok suku dominan sudah menjadi hal yang wajar. Penindasan kepada yang lemah dan perbudakan merajalela. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Zulhas: Hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi Dekat Sekali, Sangat Harmonis...

Nasional
Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Lapor Hasil Rakornas PAN ke Presiden, Zulhas: Pak Jokowi Owner

Nasional
Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Budiman Sudjatmiko Pastikan Tak Ada “Deadlock” Pertemuan Prabowo dan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com