Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bela Fahri, Fadli Zon Anggap Tak Masalah Temui Tersangka Korupsi di Penjara

Kompas.com - 31/05/2017, 06:02 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fadli Zon membela Fahri Hamzah dan Masinton Pasaribu yang menemui tersangka dugaan korupsi di penjara.

Menurut Fadli, DPR adalah pengawas tertinggi dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Oleh karena itu, ia menilai, hal yang dilakukan Fahri dan Masinton sah-sah saja.

"DPR itu kan pengawas tertinggi di dalam sistem negara kita. Enggak ada masalah kok. Itu pengawasan. Jadi saya kira tidak ada masalah soal itu," kata Fadli, saat ditemui di Kantor DPP Perindo, Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Fadli menegaskan, tugas pengawasan itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada penyalahgunaan wewenang atau kekuasaan yang dilakukan suatu lembaga.

Baca: KPK Tak Izinkan Fahri Hamzah Jenguk Auditor BPK

"Lihat dong. Tugasnya DPR kan memang mengawasi. Dalam hal-hal seperti itu biasa kok. Jangan sampai ada abuse of power dan sebagainya," kata dia.

Ia mengatakan, kunjungan rekannya tersebut jangan dikaitkan dengan hal-hal yang tidak relevan, bahkan menyudutkan para wakil rakyat.

"Dalam hal ini kan tidak ada keterkaitan sama sekali. Misalnya Saudara Fahri dan anggota DPR yang meninjau ke sana. Tidak ada conflict of interest dalam hal ini," kata Fadli.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah bersama Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu pada Senin (29/5/2017) kemarin, menemui Auditor Utama Keuangan Negara III Badan Pemreriksa Keuangan (BPK), Rochmadi Saptogiri, yang mendekam di tahanan Polres Jakarata Timur.

Baca: Temui Tersangka Korupsi BPK, Fahri Hamzah Merasa Tak Perlu Izin KPK

Rochmadi diketahui merupakan tersangka korupsi pemberian status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) kepada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi yang terjaring dalam operasi tangan tangan KPK.

Usut punya usut, ulah Fahri dan Masinton tersebut tak mendapat izin dari KPK untuk menemui Rochmadi Saptogiri, yang baru ditahan karena diduga menerima suap. 

"KPK belum dimintai izin dan tidak pernah memberikan izin," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Kompas TV PKS meminta MKD DPR untuk memproses dugaan pelanggaran Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com