Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemerintah Ingin RUU Anti-terorisme Harus Segera Selesai

Kompas.com - 29/05/2017, 14:23 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah meminta agar pembahasan revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tindak Pidana Terorisme segera diselesaikan. 

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly berharap, UU tersebut dapat mengantisipasi terjadinya aksi terorisme berikutnya.

"Kami akan segera minta teman-teman DPR mempercepat RUU Terorisme," ujar Yasonna seusai rapat kerja bersama Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/5/2017).

Yasonna mengungkapkan, ada beberapa alasan yang mendasari keinginan pemerintah agar RUU tersebut harus segera selesai.

Alasan itu di antaranya agar penegak hukum dapat lebih awal menyikapi jika ada indikasi atau ancaman terorisme.

"Kalau UU Terorisme sekarang yang belum kita revisi, masih setelah kejadian baru ada ini (tindakan). Kita perluas," kata Politisi PDI Perjuangan itu.

Baca: Pemerintah Tak Ingin UU Anti-Terorisme seperti "Internal Security Act"

Yasonna juga menyinggung soal korban tindak pidana terorisme.

Rehabilitasi dan kompensasi korban akan lebih diperhatinya dengan adanya UU baru.

Ia mencontohkan, kondisi korban selamat bom bunuh diri di Kampung Melayu, Bripda Yogi Aryo.

Menurut Yasonna, kondisi Yogi amat memprihatinkan. Mata kiri Yogi nyaris tak bisa melihat lagi.

Sementara, mata kanannya tak bisa pulih sepenuhnya.

"Jadi bisa dibayangkan. Dia dalam melakukan tugas, enggak ikut apa-apa, hanya datang. Ini kan menyedihkan sekali. Itu pecahan bom semua, kakinya sebelah kiri kena pecahan-pecahan," kata Yasonna.

Kompas TV Menkumham Minta DPR Selesaikan RUU Antiterorisme
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com