Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPD: Mayoritas Anggota Tolak DPD Diseleksi DPRD

Kompas.com - 28/04/2017, 09:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono menuturkan, mayoritas anggota DPD tak sepakat dengan wacana seleksi calon anggota DPD lewat DPRD.

Wacana tersebut muncul dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) di DPR.

"Kami secara mayoritas, yang saya tangkap, sangat keberatan," kata Nono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

(Baca: Di RUU Pemilu, Anggota DPD akan Diseleksi oleh DPRD)

Dalam salah satu skema yang diusulkan, pemerintah daerah dalam hal ini gubernur, nantinya akan membentuk panitia seleksi (pansel) untuk merekrut calon anggota DPD dengan jumlah 10 kali lipat dari kebutuhan.

Sebanyak 40 orang yang telah diseleksi pansel akan dikirim ke DPRD untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.

Kemudian DPRD memilih paling banyak lima kali yang dibutuhkan atau sebanyak 20 orang. Ke-20 orang itulah yang nantinya dipilih publik dalam pemilu legislatif.

Nono mengatakan salah satu alasan pihaknya keberatan adalah seleksi dilakukan melalui gubernur.

(Baca: Usulan Anggota DPD Diseleksi DPRD, Begini Mekanismenya)

"Karena dalam rezim pemilu sesuai konstitusi kita, ada badan atau lembaga yang memiliki kewenangan untuk melakukan seleksi yakni KPU (Komisi Pemilihan Umum)," ujarnya.

Alasan lainnya, cara pemilihan seperti itu dikhawatirkan justru akan membuat simpul KKN baru.

"Bisa jadi titipan Gubernur, DPRD. Bisa juga terjadi ini simpul KKN yang baru. Lebih baik biarkan ini diseleksi oleh masyarakat," ucap Senator asal Maluku itu.

Jika peningkatan kualitas menjadi tujuan yang ingin dicapai, maka Nono berpendapat peningkatan standar pencalonan anggota DPD lah yang lebih baik ditingkatkan.

Misalnya dari segi umur atau standar minimal tingkat pendidikan. Hal itu dinilai cukup untuk peningkatan kualitas anggota DPD.

(Baca: Anggota DPR: Wacana Anggota DPD Diseleksi DPRD agar Lebih Berkualitas)

"Saya pribadi mungkin lebih tepatnya lihat di persyaratan awal atau kita jalankan saja putusan MK (Mahkamah Konstitusi) penguatan kelembagaan. Toh nanti, saya pikir mungkin agak perlu dipadatkan, pembekalan di Lemhanas," ujar Nono.

Kompas TV Dualisme Kepemimpinan DPD Belum Berakhir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com