Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di KTT IORA, Jokowi-JK Temu Bilateral dengan Sejumlah Kepala Negara

Kompas.com - 07/03/2017, 16:18 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara.

Pertemuan bilateral dilangsungkan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Indian Ocean Rim Association (IORA) Leaders' Summit 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (7/4/2017).

"Ada beberapa pertemuan bilateral yang kebetulan saya dan Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara) bergantian mendampingi," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pramono mengatakan, pertemuan bilateral tidak dilakukan dengan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull atau pun Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Sebab, Jokowi sudah sering bertemu dan berinteraksi dengan pemimpin kedua negara.

"Sekarang ini lebih kepada pimpinan-pimpinan negara yang selama ini tak sering berhubungan dengan Pak Presiden atau Wapres," ucap Pramono.

Pramono menambahkan, KTT IORA ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama negara-negara di kawasan Samudra Hindia.

"Jadi Lautan Hindia ini sepertiga aktivitas dunia di situ. Bahwa secara entitas jumlah negara dan bisnisnya besar maka perlu tumbuh kesamaan pandangan," ucap Pramono.

Berikut daftar kepala negara/pemerintahan atau delegasi negara sahabat yang akan ditemui Presiden Jokowi:

1. PM Bangladesh Sheikh Hasina
2. Presiden Mozambik Filipe Jacinto Nyusi
3. Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi
4. Menteri Luar Negeri Iran M Javad Zarif

Sedangkan yang dijadwalkan bertemu Wapres Jusuf Kalla yakni:

1. Sultan Oman Qaboos bin Said Al Said
2. Wapres India Hamid Ansari
3. Deputi PM dan Menko Keamanan Nasional Singapura Theo Chee Hean
4. Deputi PM Somalia M Omar Artch
5. Presiden Zanzibar Ali Mohammed Shein 

(Baca juga: Seharian di KTT IORA, Jokowi Akan Jamu Para Kepala Negara Makan Siang)

Kompas TV Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) IORA negara lingkar Samudera Hindia akhirnya selesai hari ini. 4 dokumen akan disepakati dalam pertemuan yang berakhir hari ini. Selain deklarasi dan rencana aksi, ada 2 hal lain yang akan menjadi kerjasama adalah penanggulangan terorisme dan kerjasama ekonomi antar 21 negara Samudera Hindia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com