Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib DPD Dipertaruhkan

Kompas.com - 02/03/2017, 19:29 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Nama Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang muncul sebagai salah satu calon pimpinan Dewan Perwakilan Daerah. Jika terpilih sebagai pimpinan DPD, dia akan merangkap jabatan sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.

"Etikanya, Pak Oesman harus memilih di antara kedua jabatan itu. Bahkan, sebaiknya, sebelum ia mencalonkan diri di DPD, ia harus mundur dulu dari jabatan Wakil Ketua MPR," kata anggota DPD dari Sulawesi Barat, Asri Anas, saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (1/3).

Pada akhir Maret 2017, DPD akan kembali memilih pimpinan DPD, yang terdiri atas ketua dan dua wakil ketua DPD. Ini menyusul berlakunya aturan baru masa jabatan pimpinan DPD di tata tertib DPD. Aturan menyebutkan, masa jabatan pimpinan 2 tahun 6 bulan terhitung sejak periode Oktober 2014 hingga Maret 2017 dan periode April 2017 hingga September 2019.

Asri mengatakan, Oesman adalah satu-satunya sosok yang intensif mendekati sejumlah anggota DPD untuk menyosialisasikan keinginannya maju sebagai pimpinan. Bahkan, menurut Asri, Oesman telah mengutarakan keinginannya menjadi pimpinan DPD sejak sebelum mantan Ketua DPD Irman Gusman ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi, September 2016.

Anggota DPD dari Riau, Djasarmen Purba, membenarkan Oesman muncul sebagai calon kuat pimpinan DPD, bahkan ketua DPD. "Anggota DPD yang menjadi bagian dari tim suksesnya sudah intens mendekati anggota DPD lain untuk menyosialisasikan Oesman. Mereka juga menyebut Oesman menginginkan posisi ketua, tidak hanya pimpinan DPD," katanya.

Dia tak membantah, yang menjadi tim sukses Oesman adalah anggota DPD yang baru-baru ini bergabung dengan Hanura. Sebelumnya, ada 70 anggota DPD masuk Hanura, 27 orang di antaranya masuk jajaran pengurus (Kompas, 20/1). Saat ini, DPD memiliki total 132 anggota.

Djasarmen dan Asri memperkirakan, Oesman yang merupakan anggota DPD dari Kalimantan Barat akan muncul sebagai calon kuat pimpinan DPD.

Anggota DPD dari Bali, I Gede Pasek Suardika, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Hanura, mengatakan, Oesman belum pernah mengutarakan niat maju sebagai calon pimpinan DPD. Namun, kata Pasek, kans Oesman menjadi ketua DPD sangat kuat.

Dikuasai partai

Secara terpisah, peneliti Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum Universitas Andalas, Padang, Khairul Fahmi, khawatir fungsi DPD untuk memperjuangkan aspirasi daerah akan tereduksi jika Oesman maju dan terpilih sebagai ketua DPD. Apalagi, selain Oesman, banyak anggota DPD yang masuk ke partai politik.

"DPD dibentuk sebagai representasi daerah memperjuangkan aspirasi daerah. Jika DPD dikuasai partai politik, termasuk ketuanya merangkap ketua umum, DPD berpotensi lebih mewakili kepentingan partai daripada daerah," ucapnya.

Selain itu, Oesman dan pendukungnya di DPD seharusnya ingat, DPD dibentuk sebagai penyeimbang dari DPR selaku representasi politik. Jadi, jika DPR menyimpang dari kehendak publik, DPD bisa tampil sebagai penyeimbang, mengingatkan DPR.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Toto Sugiarto, melihat keinginan Oesman menjadi ketua DPD merupakan bagian dari kepentingan politik Hanura agar elektabilitas meningkat pada Pemilu 2019. "Ini biasa terjadi di Indonesia. Segala cara dipakai walaupun tidak elok. Tidak elok karena akan membuat DPD kehilangan jati diri sebagai representasi daerah memperjuangkan aspirasi rakyat," katanya.

(AGE/APA)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 2 Maret 2017, di halaman 2 dengan judul "Nasib DPD Dipertaruhkan".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com