Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura Ingin Tak Ada Ambang Batas Pencalonan Presiden dan Parlemen

Kompas.com - 12/01/2017, 16:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Hanura menginginkan tak ada ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dan ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold).

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan, Rancangan Undang-Undang Pemilu (RUU Pemilu) harus mengakomodasi kepentingan semua partai. Oleh karena itu, revisi UU Pemilu diharapkan tak menutup peluang partai-partai kecil dalam pemilu mendatang.

"Jangan mengunci partai-partai kecil untuk berkembang atau menutup partai yang masuk. PT (parliamentary threshold) menurut saya enggak perlu lagi," kata Oesman Sapta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Sementara itu, Ketua DPP Partai Hanura Sarifuddin Sudding mengatakan ambang batas parlemen sudah tak relevan sebab pemilu legislatif dan pemilu presiden akan dilaksanakan serentak pada 2019 mendatang. Pembatasan jumlah partai politik yang masuk, menurutnya, merupakan kemunduran demokrasi.

(Baca: Ini Lima Opsi Ambang Batas Parlemen Pemilu 2019)

"Saya kira kita harus menghargai pilihan rakyat. Berapa banyak suara rakyat yang terbuang ketika misalnya ada seorang anggota dewan yang terpilih kemudian partai itu tidak lolos parliamentary threshold," tutur Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan DPR RI itu.

Saat ini, DPR tengah membahas RUU Pemilu dan tengah mengumpulkan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) dari masing-masing fraksi.

Hingga Kamis, baru empat fraksi yang mengumpulkan DIM. Salah satunya adalah Fraksi Partai Hanura. Adapun angka parliamentary threshold yang diusulkan pemerintah dalam draf RUU Pemilu adalah 3,5 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com