Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Alhamdulillah, Politik Sempat Menghangat tetapi Tidak Panas

Kompas.com - 11/12/2016, 22:43 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan masyarakat agar dapat menjaga toleransi. Terutama dalam menghadapi dinamika politik yang terjadi.

"(Dari) sisi politik juga dapat dikatakan relatif sangat stabil, sangat adem ayem, sangat dingin. Tapi agak panas karena 4 November dan 2 Desember. Tapi Alhamdulillah meskipun sedikit menghangat, tapi tidak sampai pada kondisi yang panas,” kata Jokowi saat menghadiri kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kantor GP Ansor Jakarta, Minggu (11/12/2016).

Kemajemukan bangsa, diakui Jokowi, sangat dirasakan ketika dirinya berkunjung ke berbagai daerah. Ada 34 provinsi dan 516 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki ragam bahasa dan suku bangsa.

Indonesia, diingatkannya, akan menjadi pusat perhatian dunia apabila berhasil menjaga nilai-nilai toleransi tersebut.

"Bisa bayangkan kita ini betul-betul sangat berbeda-beda, sangat majemuk dan sangat beragam, suku ras agama berbeda-beda, inilah Indonesia," ujarnya. (Baca: Jokowi Instruksikan Pembentukan Tim untuk Atasi Intoleransi)

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengingatkan, agar masyarakat dapat meneladani sikap Nabi Muhammad SAW, di samping meneladani dan mengikuti para alim ulama. Menurut dia, para alim ulama merupakan pewaris rasul.

"Seperti pada praktek kebangsaan para kiai selalu menuntut kita untuk cinta Tanah Air adalah sebagian dari iman. cinta Tanah Air juga menunjukkan bahwa Islam adalah rahmatan lil aalamin," kata dia.

Kompas TV Jokowi Apresiasi Polisi yang Ungkap Aksi Teror Bekasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com