Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Djan Faridz Undang 100 Anak Yatim Berdoa untuk Bangsa

Kompas.com - 15/11/2016, 09:34 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz mengundang sekitar 100 anak yatim dari pondok pesantren Asshidiqiyah, Jakarta, ke Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (15/11/2016).

PPP mengajak para anak yatim untuk berdoa bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

Wakil Sekjen PPP Sudarto mengakui, doa bersama ini digelar tidak terlepas dari adanya kasus dugaan penistaan agama yang kini tengah menimpa calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sudarto menilai kasus ini sudah membuat situasi menjadi panas dan berpotensi memecah belah persatuan.

"Kami tidak ingin bangsa ini terpecah belah. Oleh karena itu, PPP mengajak komponen masyarakat berdoa bersama," kata Sudarto di Kantor DPP PPP, Selasa (15/11/2016).

Sudarto mengatakan, di balik kasus penistaan agama ini, ada segelintir oknum tidak bertanggung jawab yang mencoba menunggangi. Ia berharap upaya sejumlah oknum itu tidak berhasil.

"Semoga upaya dari niat tidak baik itu tidak menjadi perpecahan. Kita ingin bangsa ini damai," ujar dia.

Sudarto menambahkan, sebagai salah satu pendukung Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, PPP juga meminta para anak yatim turut berdoa bagi pasangan nomor urut dua tersebut.

"Ini ada persoalan besar. Pak Ahok sedang mengalami tekanan luar biasa atas kasus dugaan penistaan agama ini. Kita berdoa semoga rintangannya bisa terlampaui," kata dia.

Kompas TV Doa Lintas Agama Ini untuk Persatuan & Kerukunan Bangsa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com