Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Minta Penyampaian Pendapat di Muka Umum Kedepankan Etika

Kompas.com - 10/11/2016, 14:21 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta masyarakat untuk menyampaikan pendapat dengan mengedepankan etika dan mematuhi aturan.

Tjahjo mengatakan, saat ini masyarakat semakin mudah menyampaikan pendapatnya di muka umum. Itu merupakan dampak dari sistem demokrasi semakin matang diterapkan di Indonesia. "

"Sekarang ini kita semakin terbuka menyampaikan pendapat sebagai bentuk NKRI yang demokratis," ujar Tjahjo saat memberikan amanat dalam upacara peringatan Hari Pahlawan di Kemendagri, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Kendati demikian, Tjahjo tidak membenarkan adanya penyampaian pendapat tanpa saringan etika. Misalnya, menghujat.

(Baca: Ahmad Dhani Dilaporkan Hina Presiden, Jokowi Minta Polri Usut)

Apalagi, jika obyek yang dihujat adalah lambang negara. Menurut Tjahjo, ada aturan yang berlaku dalam menyampaikan pendapat.

"Sampaikan dengan benar. Anda boleh menghina saya, mengatai saya, tapi kepada lambang negara itu ada aturan dan ada hukumnya," kata Tjahjo.

Menurut Tjahjo, warga negara Indonesia harus menghormati lambang negara. Warga yang menghujat lambang negara, tambahnya, tidak bertanggung jawab dan melanggar hukum.

"Kalau ada orang yang menghina dengan kata-kata yang tak pantas kepada lambang negara itu bukan sebagai warga negara yang bertanggung jawab," ucap Tjahjo.

Untuk itu, Tjahjo mengimbau agar masyarakat menyampaikan pendapat dengan etika dan sopan santun.

(Baca: Menunggu Kelanjutan Kasus yang Menjerat Ahmad Dhani...)

Selain itu, masyarakat juga harus mematuhi aturan terkait penyampaian pendapat. Kita harus tahu etika dan sopan santun.

"Anda semua boleh demo di sini, tapi sampaikan aspirasi dengan baik sesuai etika yang ada. Tidak perlu menghujat, apalagi menghujat lambang negara yang kita sebagai warga negara seharusnya menghormati," ucap Tjahjo.

Kompas TV Ahmad Dhani Bantah Menghina Presiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com