Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Berupaya Kurangi Ketergantungan Produk Luar Negeri di Sektor Pertahanan

Kompas.com - 26/10/2016, 18:38 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan RI akan kembali mengadakan Indo Defence 2016 Expo & Forum pada 2-5 November 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Pameran industri pertahanan bertaraf internasional yang diselenggarakan ketujuh kalinya ini akan mengangkat tema Bolstering Defence Industri Coorperation: Achieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World.

Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan Kementerian Pertahanan Brigjen Jan Pieter Ate mengatakan, melalui Indo Defence Expo & Forum, pemerintah berharap industri pertahanan dalam negeri bisa menjalin interaksi dan kerja sama dengan industri luar negeri.

Dengan demikian, akan tercipta pertukaran informasi di bidang pengembangan teknologi pertahanan.

"Indo Defence kali ini meletakkan dasar yang kuat bagi terjalinnya interaksi antara industri dalam negeri dengan luar negeri. Biar ada jalinan kerja sama dan transfer of technology pertahanan. Entah itu bentuknya joint production atau development," ujar Jan Pieter, di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Jan menuturkan, pemerintah berharap sektor pertahanan bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.

Pemerintah terus berupaya untuk mengembangkan potensi industri pertahanan dalam negeri.

Hal ini dilakukan agar ada penghematan anggaran pertahanan.

"Pemerintah berharap berkurangnya ketergantungan atas produk dari luar negeri, supaya industri dalam negeri bisa memenuhi kebutuhan pertahanan. Kami berupaya menyiapkan indsutri dalam negeri," kata Jan.

Indo Defence 2016 Expo & Forum pertama kali diadakan pada 2004 sebagai ajang promosi bagi produsen peralatan sektor pertahanan dan keamanan internasional.

Tahun ini tercatat ada 844 peserta dari 45 negara yang akan ikut dalam pameran dua tahunan tersebut.

Selain itu menurut Jan, ada 28 delegasi resmi dari negara sahabat dan 6 Menteri Pertahanan yang dijadwalkan hadir, yakni Menteri Luar Negeri Yunani, Ceko, Pakistan, Singapura, Timor Leste dan Filipina. Perusahaan asing yang ikut memamerkan produknya antara lain Airbus, Arsenal, Avibraz, Brahmos Aerospace, Beretta Defence Technologies, Boeing Defence, Space & Security, China Aerospace, Daewoo Ship Building & Marinne Engineering, Damen Schelde, General Dynamics, Lockheed Martin, Norinco, Optix, Rheinmetall, Roketsan, Rosoboronexport, SAAB dan Thales.

Sementara, industri pertahanan dalam negeri yakni PT. Pindad, PT. Dirgantara Indonesia, PT. Len Industri, PT. Dok Perkapalan Kodja Bahari, PT Industri Telekomunikasi Indonesia, PT. Krakatau Steel, PT. Industri Kapal Indonesia, PT. PAL Indonesia, PT. Barata Indonesia, PT. Boma Bisma Indra, PT. Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dahana, PT. Industri Nuklir Indonesia, PT. Maju Mapan, PT. Sari Bahari, PT. Garda Persada, PT. Farin Industri Nusantara, PT. Palindo Marine dan PT Tesco Indomaritim.

Dalam acara itu, PT. Pindad bekerja sama dengan PT. Lundin Indistry Invest akan meluncurkan tank boat.

Rheinmetall AG juga akan memamerkan medium tank jenis marder.

Beberapa produk yang akan dipamerkan antara lain mobil unit Rehabmedik Keliling dari Kementerian Pertahanan, UAV Puna dan Sriti miliki Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, helikopter Dauphin dan Personel Rescue Carrier milik Basarnas, kendaraan taktis Anoa dan Komodo dari PT. Pindad, kapal Searider untuk di sungai dari PT. Panorama Graha Teknologi, Guardian Wheeled APC dan JAWS Wheeled APC dari International Armored Group.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com