Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

“PR” Indonesia Menuju Negara Maritim

Kompas.com - 11/10/2016, 14:12 WIB
advertorial

Penulis

Langkah Indonesia memaksimalkan potensi sebagai negara maritim seharusnya tidaklah sulit. Namun hingga saat ini masih banyak “pekerjaan rumah” yang harus diselesaikan pemerintah terkait kebijakan-kebijakan mengenai kemaritiman Indonesia.

Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat membuka Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Menuju Negara Maritim dalam Perspektif 4 Konsensus Nasional" di Gedung Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII) Jakarta, Selasa (11/10/2016).

“Kita disebut sebagai negara dengan pantai terpanjang di dunia, tetapi kebijakan-kebijakannya tidak mencerminkan,” tutur Zulkifli.

Zulkifli menyayangkan keadaan beberapa daerah di Indonesia yang kondisi kemaritimannya masih belum sempurna. Di wilayah timur misalnya, pelabuhan belum dimanfaatkan dengan maksimal. Transportasi laut pun masih jauh dari harapan.

“Di Maluku misalnya, banyak kapal tua, makanya banyak yang tenggelam. Padahal ini daerah kepulauan, tetapi yang diandalkan malah daratnya. Lalu lintas di darat macet,” tutur Zulkifli.

Ia juga menyorot soal banyaknya kasus pencurian hasil laut. “Presiden mengatakan hasil laut dicuri Rp 20 miliar. Saya kira itu yang mesti kita luruskan,” ujar Zulkifli.

Soal kemaritiman, Zulkifli berharap Indonesia bisa mencontoh Swedia. Negara ini memaksimalkan lautnya dengan memperbanyak armada transportasi laut dan menjadi negara penghasil ikan.

“Di darat tidak macet karena kendaraan sedikit. Masyarakatnya maritim. Pelabuhan padat karena dimaksimalkan, penghasilannya pun dari laut,” kata Zulkifli.

Ada “PR” mendesak yang harus dilaksanakan pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk menuju negara maritim yang layak. “PR” itu adalah untuk memperdalam wawasan kebangsaan dan menjiwai empat konsensus dasar berbangsa dan bernegara.

Pancasila, NKRI, UUD NRI 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika masih harus menjadi dasar untuk mewujudkan kondisi kemaritiman yang kondusif. Pemerintah dan masyarakat harus mengacu pada UUD NRI 1945 pasal 33 mengenai Sumber Daya Alam.

“Pasal 33 UUD NRI 1945 menuliskan, sumber daya alam dikelola oleh negara sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia, tetapi sampai sekarang faktanya lain,” katanya.

Maka, Zulkifli berharap “PR” itu bisa segera diwujudkan oleh bangsa Indonesia. “PR yang mendesak itu kita kembali pada empat konsensus dasar, ke jati diri itu. Saya kira itu bisa membuat Indonesia berhasil menuju cita-cita merdeka,” ujar Zulkifli. (Adv)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com