Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Beri Perlindungan Khusus pada Ibu Hamil dari Virus Zika

Kompas.com - 06/09/2016, 11:46 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, pemerintah harus memberikan perhatian dan perlindungan khusus kepada ibu hamil agar tidak terkena virus zika.

Menurut Siti, penyebaran zika di Indonesia merupakan hal yang wajar mengingat kecocokan iklim. Nyamuk Aedes aegypti familiar hidup di Indonesia yang biasanya membawa virus demam berdarah atau virus chikungunya. 

"Penyebarannya sama dengan demam berdarah. Bayangkan kecepatan penularannya yang cepat meluas seperti demam berdarah. Perbedaannya, virus zika tidak mematikan, tetapi berbahaya pada ibu hamil, lain tidak," kata Siti dalam keterangan tertulis, Selasa (6/9/2016).

Siti menjelaskan, bila terjangkit pada ibu hamil maka anak yang dikandung akan lahir dengan kondisi cacat microcephaly, berupa ukuran tempurung kepala dan otak yang jauh lebih kecil dari ukuran normal.

Dalam beberapa kasus, zika dapat menyebabkan Guillain Barre Syndrom atau kelumpuhan saraf.

Berdasarkan Centers of Disease Control and Prevention (CDC), Guillain Barre Syndrom (GBS) adalah penyakit langka yang membuat sistem kekebalan seseorang menyerang sistem saraf tepi dan menyebabkan kelemahan otot, bahkan terjadi kelumpuhan.

Selain itu, Siti meminta pemerintah menyelidiki masuknya virus zika ke Indonesia. Penyebaran virus tersebut terjadi secara alamiah ataupun rekayasa manusia.

Menurut Siti, swine flu (flu babi) yang terjadi di Meksiko dapat menjadi pelajaran berharga bagi negara berkembang. Kata dia, sudah sewajarnya pemerintah menganggap serius penyebaran zika.

"Apakah penyebaran virus zika di Indonesia terjadi secara alami atau rekayasa manusia, hanya bisa diselidiki secara epidemologi yang mendalam atau surveilance. Perjalanan penyakit ada kronologinya yang logis sehingga jelas penyebarannya," ujar Siti.

(Baca juga: Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tetap Antisipasi Penyebaran Virus Zika)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menyatakan, virus zika sudah masuk ke Indonesia. Virus tersebut ditemukan menjangkiti seorang warga Suku Anak Dalam, Jambi.

Namun, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengatakan, penemuan itu merupakan hal yang wajar. Sebab, Suku Anak Dalam masih hidup secara tradisional sehingga sangat mudah terkena gigitan nyamuk yang membawa virus tersebut.

Selain itu, Kemenkes juga menemukan beberapa orang wisatawan asing juga terkena virus zika beberapa saat setelah selesai berlibur di Indonesia.

(Baca: Menkes Sebut Seorang Suku Anak Dalam dan Wisatawan Asing Positif Virus Zika)

Kompas TV Dinkes Siapkan Dokter Khusus Antisipasi Zika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com