Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Haji Rendah, Posisi Indonesia Dinilai Masih Lemah di Mata Arab Saudi

Kompas.com - 23/08/2016, 13:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq menilai posisi Indonesia saat ini masih lemah di mata Arab Saudi. Hal tersebut bisa dilihat dari kuota haji bagi Indonesia yang rendah dibanding negara-negara lainnya.

Indonesia pada tahun 2015 lalu hanya mendapatkan kuota haji sebesar 211.000 jemaah. Namun, karena pembangunan Masjidil Haram, kuota tersebut pada tahun ini dipotong lagi menjadi hanya 160.000 jemaah.

"Kita sangat lemah, beda dengan Iran, Turki, mereka sangat diperhatikan oleh pemerintah Arab Saudi," kata Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Padahal, lanjut Maman, Indonesia adalah negara dengan penyumbang jemaah haji yang paling banyak. Idealnya, Indonesia mendapat jatah 250.000 kuota haji per tahunnya.

(Baca: Kementerian Agama Tak Jamin Kuota Haji Bertambah pada 2017)

Dengan jumlah kuota yang terbatas, Maman menilai wajar apabila banyak orang Indonesia yang nekat menunaikan Ibadah Haji melalui jalur tak resmi.

Terakhir, 177 WNI ditahan karena berangkat haji menggunakan paspor Filipina.

"Jangan sampai ada orang karena menunggu kuota terjadi lah peristiwa penangkapan WNI seperti di Filipina kemarin," kata Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Untuk meningkatkan daya tawar Indonesia di mata Arab Saudi, Maman menyarankan agar Kementerian Luar Negeri juga turun tangan membuka jalur diplomasi.

(Baca: Menlu: 177 Jemaah adalah Korban Kejahatan Terorganisir)

Ia pun meminta Kementerian Agama sebagai penyelenggara haji turut memberi ruang bagi Kemenlu untuk meningkatkan posisi Indonesia di mata Arab Saudi.

"Jadi jangan smpe Kemenag merasa leading sectornya lalu ada ego dia saja yang bisa melaksanakan itu. Buktinya lemah. Tidak ada kemampuan menaikkan diplomasi yang kuat dengan otoritas Arab Saudi untuk memberikan pelayanan perlindungan juga fasilitas yang membuat nyaman," ucap Maman.

Kompas TV 81.000 Calon Haji Indonesia Tiba di Tanah Suci
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com