Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Imam Shamsi Ali yang Kerap Dituduh Antek FBI dan Kepolisian...

Kompas.com - 11/08/2016, 13:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di Amerika Serikat (AS), mengenalkan Islam tak cukup melalui mimbar masjid.

Menghadapi kecurigaan sekaligus rasa penasaran masyarakat akan agama yang masih ditakuti oleh sebagian warga negara AS, cara mengenalkan Islam pastinya butuh langkah progresif.

Hal itu seperti yang dilakukan tokoh Islam AS asal Indonesia, Shamsi Ali. Mantan imam Islamic Cultural Center (Masjid Raya) New York itu bahkan menyasar petugas kepolisian untuk mengenalkan Islam.

Shamsi mengenalkan Islam kepada pihak kepolisian bukan sekadar untuk dakwah. Lebih dari itu, karena Islam terkesan asing di AS, maka dibutuhkan pengenalan lebih jauh agar tak terjadi salah paham saat petugas kepolisian berinteraksi dengan umat Islam di sana.

"Beberapa hal yang belum dipahami oleh polisi di AS misalnya ketika berinteraksi dengan muslimah yang tak mau berjabat tangan atau tak mau disentuh oleh lelaki yang bukan muhrim," ujar Shamsi saat diwawancarai Kompas.com di Masjid Al Azhar, Jakarta, Minggu (7/8/2016).

Pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan itu mengatakan, terkadang tindakan muslimah yang tak menyambut jabat tangan dipandang sebagai sikap tidak hormat.

Karena itulah Shamsi menganggap kepolisian perlu mendapat penjelasan akan sikap muslimah jika ada yang seperti itu. Tak hanya itu, Shamsi pun mengajari polisi tentang tata krama saat memasuki masjid, seperti melepas alas kaki.

Menurut Shamsi hal itu memang terkesan sepele. Namun, dari kesepelean itu bisa jadi memunculkan benih kebencian yang bisa berujung konflik jika terus dipelihara.

"Jika satu sama lain sudah saling mengerti maka tak akan lagi ada kecurigaan, pihak kepolisian tak akan curiga kepada umat Islam yang sering dicurigai sebagai kelompok radikal," ucap Shamsi Ali.

"Sebaliknya, umat Islam tak akan curiga kepada polisi yang seolah menyudutkan Islam," tuturnya.

Respons yang dihadirkan kepolisian pun positif. Shamsi menuturkan, mereka kini lebih memahami pola interaksi yang ada di komunitas muslim.

Parade teraman

Tak hanya itu, kepolisian pun menjadi kooperatif di saat umat Islam New York menggelar acara. Salah satunya Parade Islam yang akan berlangsung 25 September nanti.

Shamsi menuturkan, kepolisian pun dengan mudah menerima izin Parade Islam yang hendak dihelat komunitas muslim New York.

"Jadi New York itu dikenal dengan kota parade. Ada Parade Puerto Rico bahkan Parade Gay sekalipun, dan saya pikir Islam pun harus menunjukan eksistensinya sebagai entitas sosial yang tak berbeda dengan warga New York," tutur Shamsi.

Dalam Parade Islam itu biasanya komunitas muslim New York memperkenalkan Islam dengan sejumlah aksi damai. Parade Islam dimulai dengan shalat berjamaah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com