Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Imam Shamsi Ali yang Kerap Dituduh Antek FBI dan Kepolisian...

Kompas.com - 11/08/2016, 13:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

Setelah itu rombongan memulai parade dengan shalawat melintasi pusat kota dan ditutup dengan orasi serta bazaar. Di dalam bazar biasanya umat agama lain pun ikut berpartisipasi.

Di tengah embusan citra negatif tentang Islam yang intoleran, kepolisian justru menganggap Parade Islam yang digelar komunitas muslim New York merupakan parade yang beda dibandingkan parade lainnya.

"Bahkan saat kami meminta izin ke kepolisian untuk menyelenggarakan Parade Islam, kepolisian langsung menyetujui dan mengatakan parade kami paling aman dari semua parade yang digelar di New York," ujar Shamsi.

Menurut kepolisian, Parade Islam merupakan yang paling aman dan damai karena tak ada kegaduhan dan minuman keras.

"Mereka (kepolisian) malah bilang, Parade Islam ini pengamanannya paling ringan," tutur Shamsi.

Namun, kedekatan Shamsi dengan Kepolisian New York terkadang dimaknai negatif oleh sekelompok umat Islam New York, terutama oleh beberapa golongan yang cenderung ekstrem.

"Mereka menuding saya lebih berpihak kepada kepolisian dalam segala hal. Padahal saya dekat dengan kepolisian dan FBI karena memang saya penasehat rohani di sana," ujar Shamsi.

Dia mengaku tak pernah mempersoalkan tudingan negatif tersebut. Bagi Shamsi, umat Islam di AS harus progresif dalam mengenalkan Islam kepada publik AS.

Jika menggunakan cara konvensional yang pasif, pastinya keingintahuan publik AS terhadap Islam tak akan terjawab.

"Selama ini Islam dikenal sebagai agama intoleran oleh sebagian masyarakat AS. Jika kita ingin mengenalkan Islam sejati dengan ajaran kedamaian, toleransi, dan demokrasi, maka kita harus tampil menjadi yang paling depan menunjukan citra itu," kata Shamsi.

"Kalau perlu, umat agama lain dan kelompok yang bersebrangan dengan Islam, kita ajak bicara, kita tunjukan Islam itu terbuka, toleran, dan penuh dengan kedamaian," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Safenet: Kalau 'Gentleman', Budi Arie Harusnya Mundur

Safenet: Kalau "Gentleman", Budi Arie Harusnya Mundur

Nasional
Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Kemenag: Jumlah Jemaah Haji Wafat Capai 316 Orang

Nasional
Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Haji, Negara, dan Partisipasi Publik

Nasional
Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Tak Percaya Jokowi Sodorkan Kaesang ke Sejumlah Parpol untuk Pilkada DKI, Zulhas: Kapan Ketemunya? Tahu dari Mana?

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Kemenag: Jemaah Haji Sedang Haid Tidak Wajib Ikuti Tawaf Wada'

Nasional
Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Safenet: Petisi Tuntut Menkominfo Mundur Murni karena Kinerja, Bukan Politik

Nasional
Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Pakar: PDN Selevel Amazon, tapi Administrasinya Selevel Warnet

Nasional
Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Sepekan Pemulangan Jemaah Haji, Lebih 50 Persen Penerbangan Garuda Alami Keterlambatan

Nasional
PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

PAN Resmi Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Sesalkan Tak Ada Pihak Bertanggung Jawab Penuh atas Peretasan PDN, Anggota DPR: Ini Soal Mental Penjabat Kita...

Nasional
Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada 'Back Up', Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Data Kementerian Harus Masuk PDN tapi Tak Ada "Back Up", Komisi I DPR: Konyol Luar Biasa

Nasional
Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Sebut Buku Partai yang Disita KPK Berisi Arahan Megawati, Adian: Boleh Enggak Kita Waspada?

Nasional
“Saya kan Menteri...”

“Saya kan Menteri...”

Nasional
Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Zulhas Sempat Kecewa PAN Hanya Dapat 48 Kursi DPR RI pada Pemilu 2024

Nasional
Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Politikus PDI-P Ingatkan Pemerintah Hati-hati dalam Penegakan Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com