Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maruarar: Megawati Tak Lagi Mengejar Elektabilitas

Kompas.com - 24/07/2016, 20:28 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait membela Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang mendapat elektabilitas rendah dalam survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting.

Survei tersebut menunjukkan, jika Pemilu Presiden digelar saat ini, maka Joko Widodo akan dipilih oleh 32,4 persen responden. Sementara Megawati hanya dipilih oleh 1,8 persen responden.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi yang hadir sebagai penanggap pun menyoroti perbedaan signifikan elektabilitas Jokowi dan Megawati.

Ia menilai, harusnya Megawati sebagai pimpinan parpol utama pendukung Jokowi mempunyai elektabilitas yang lebih besar.

(baca: Jika Pilpres Digelar Sekarang, Jokowi Menang Telak)

Ia menegarai hubungan antara Megawati dan Jokowi yang selama ini tidak harmonis menjadi penyebabnya.

"Bagaimana ini partai bisa menang di masa mendatang sementara tingkat elektabilitas Megawati saja kalah sama Hary Tanoesoedibjo," kata Burhanuddin.

Dalam survei itu, Hary yang baru mendirikan Partai Perindo mendapatkan 3,9 persen suara responden.

(baca: Kepuasan Masyarakat terhadap Jokowi Terus Meningkat)

Sementara itu, Maruarar yang juga hadir dalam acara tersebut langsung membela Megawati. Maruarar mengingatkan Megawati saat ini tidak lagi mengejar elektabilitas.

Megawati dalam posisi terus mengawal ideologi partai, sambil terus melakukan regenerasi kepemimpinan di PDI-P.

"Lihat saja survei tadi dari banyak tokoh yang masuk di level semuanya kader PDI Perjuangan. Ada Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Puan Maharani, Tjahjo Kumolo, Pramono Anung. Ini menjukkan bahwa kaderisasi dan regenerasi partai di bawah kepemimpinan Ibu Mega sangat berhasil," ucap Maruarar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Ke-6 Pemberangkatan Haji, 41.189 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

UKT Naik Bukan Sekadar karena Status PTNBH, Pengamat: Tanggung Jawab Pemerintah Memang Minim

Nasional
Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com