Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gories dan Diaz Menjabat sejak Juni

Kompas.com - 11/07/2016, 15:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo telah mengangkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono menjadi staf khusus. Dengan pengangkatan Diaz dan Gories, jumlah Staf Khusus Presiden bertambah dari empat menjadi enam orang.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno saat dihubungi, Minggu (10/7) malam, mengatakan, Gories Mere dan Diaz sudah diangkat Presiden Jokowi berdasarkan surat keputusan presiden pada pertengahan Juni lalu. Bahkan, keduanya sudah bertugas.

Namun, Pratikno tidak mau merinci lebih jauh perihal penunjukan Diaz ataupun Gories.

Informasi yang diterima Kompas, Diaz yang adalah putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara Hendropriyono dan pernah memimpin relawan "Kawan Jokowi" saat pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, bertugas membantu Presiden dalam menganalisis setiap persoalan yang ada dan diminta Presiden.

(Baca: Siapa yang Merekomendasikan Gories Mere dan Diaz Hendropriyono Jadi Staf Khusus Jokowi?)

Adapun Gories diharapkan Presiden Jokowi ikut membantu memberikan masukan dan informasi terkait kondisi keamanan. Gories pernah belajar combat intelligence dan counter disaster course di Royal Military College of Science Swindon, Inggris.

Ia juga ikut merintis lahirnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Kepolisian Negara RI serta pernah menjadi Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional.

(Baca: Jokowi Angkat Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai Staf Khusus)

Gories dan Diaz kini berkantor di salah satu ruang di Kantor Presiden bersama dengan Johan Budi, Staf Khusus Presiden yang diangkat lebih dulu dan ditugaskan sebagai Juru Bicara Presiden.

Saat ini, tercatat ada enam Staf Khusus Presiden Jokowi. Selain Johan Budi, Diaz dan Gories, mereka adalah Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, dan Lenis Kogoya.

Ari dan Sukardi bertugas menyiapkan bahan serta menyusun pidato Presiden. Sementara Lenis Kogoya bertugas menangani persoalan di Papua dan Papua Barat.

Lebih sedikit

Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, pernah menyatakan, meskipun Presiden Jokowi menambah Johan Budi sebagai Staf Khusus Presiden, jumlah Staf Khusus Presiden Jokowi lebih sedikit dibandingkan dengan Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Sekarang, kan, hanya tiga, tambah Johan Budi baru empat. Jumlahnya jauh di bawah Staf Khusus Presiden SBY yang waktu itu sampai 10 orang. Dengan demikian, dari sisi anggaran dan pemakaian ruang, tidak terlalu menjadi persoalan," ujarnya saat dihubungi pada Januari 2016.

Presiden Yudhoyono saat berdampingan dengan Wapres Kalla hanya memiliki enam orang staf khusus, yaitu Andi Mallarangeng, Dino Patti Djalal, Sardan Marbun, Denny Indrayana, Heru Lelono, dan Ahmad Yani Basuki.

Namun, saat menjabat Presden RI periode 2009-2014 Yudhyono memiliki 10 orang staf khusus. Lima di antaranya adalah Julian Aldrin Pasha, Velix Wanggai, Andi Arief, Jusuf Wangkar, dan Daniel Sparringa.

Lima anggota staf khusus lainnya berasal dari staf khusus periode 2004-2009, kecuali Andi Mallarangeng yang saat itu menjabat menteri. (HAR)

*Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 11 Juli 2016, di halaman 3 dengan judul "Gories dan Diaz Menjabat sejak Juni"*

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com