Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergantian Kapolri Perlu Pertimbangkan Soliditas Internal

Kompas.com - 11/06/2016, 18:28 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi berharap Presiden Joko Widodo bersikap hati-hati dalam menghadapi wacana memperpanjang jabatan Jenderal (Pol) Badrodin Haiti sebagai Kepala Polri.

Apa pun keputusan yang dibuat oleh Presiden akan berimplikasi pada dinamika internal Polri yang saat ini dinilai tengah solid.

"Langkah yang tidak cukup tepat hanya akan membuat Polri berada dalam situasi yang tidak cukup baik dan tidak terkonsolidasi," ujar Muradi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (11/6/2016).

Menurut Muradi, Presiden perlu mempertimbangkan untuk tidak memperpanjang jabatan Kapolri karena proses kepemimpinan di Polri membutuhkan kepastian.

Kepastian mekanisme pergantian kepemimpinan Polri, kata Muradi, akan berimplikasi baik bagi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Lagi pula, dalam budaya organisasi kepolisian, capaian tertinggi seorang perwira adalah mencapai jabatan kepangkatan dan posisi tertinggi, dengan loyalitas yang tinggi bagi negara dan penguatan internal dalam tata kelola yang selama ini dilakukan.

"Akan baik apabila Presiden lebih mempertimbangkan merit system yang telah tertata di internal Polri. Selama ini sistem relatif berjalan dengan baik," kata Muradi.

Muradi menjelaskan, kondisi yang telah tertata dengan baik tersebut dalam derajat politik tertentu akan berimplikasi pada pemerintahan Jokowi-JK.

Secara faktual, stabilitas politik membutuhkan soliditas semua lini agar fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan.

Menurut Muradi, dalam 15 tahun terakhir, tersedia perwira-perwira tinggi yang cakap dan telah siap menerima estafet kepemimpinan di Polri. Kesiapan sumber daya manusia Polri saat ini dianggap paling lengkap karena sebaran perwira tinggi relatif merata di setiap angkatan dan unit di Polri.

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa ada pondasi yang kuat bagi konsolidasi dan soliditas internal Polri.

Kebutuhan konsolidasi dan soliditas internal tersebut harus dipastikan tertib dan proses kaderisasi personik di polri harus berjalan untuk memastikan estafet kepemimpinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan 356 Sertifikat Tanah Elektronik untuk Pemda dan Warga Bali

Nasional
Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Pernah Dukung Anies pada Pilkada DKI 2017, Gerindra: Itu Sejarah, Ini Sejarah Baru

Nasional
Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Pemerintah Akan Evaluasi Subsidi Energi, Harga BBM Berpotensi Naik?

Nasional
MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke 'Crazy Rich Surabaya'

MK Tolak Gugatan Anggota DPR Fraksi PAN ke "Crazy Rich Surabaya"

Nasional
Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Wapres Harap Ekonomi dan Keuangan Syariah Terus Dibumikan

Nasional
Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Wapres Sebut Kuliah Penting, tapi Tak Semua Orang Harus Masuk Perguruan Tinggi

Nasional
BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

BNPB: 2 Provinsi dalam Masa Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Nasional
Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Pimpinan KPK Alexander Marwata Sudah Dimintai Keterangan Bareskrim soal Laporan Ghufron

Nasional
Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para 'Sesepuh'

Drama Nurul Ghufron Vs Dewas KPK dan Keberanian Para "Sesepuh"

Nasional
Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Di Hadapan Jokowi, Kepala BPKP Sebut Telah Selamatkan Uang Negara Rp 78,68 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com