Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Mau Ribut, Kompolnas Tutup Rapat Calon Kapolri Baru

Kompas.com - 11/06/2016, 15:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Bekto Suprapto mengakui bahwa proses pemilihan Kepala Polri kali ini berlangsung tertutup.

"Apa harus dibuka-buka? Yang jelas Kompolnas skarang tidak mau ribut-ribut," ujar Bekto saat ditemui di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/6/2016).

Kompolnas yang baru bekerja 22 hari ini berkaca pada pengalaman saat Presiden Joko Widodo menunjuk Komjen (Pol) Budi Gunawan menjadi Kapolri yang berujung kegaduhan politik.

"Tahun lalu ribut, tahun sekarang jangan sampai ribut. Apa pun pilihan Presiden, itu kewenangannya dan harus dihormati," ujar Bekto.

Bekto juga menegaskan, Kapolri yang ditunjuk Presiden nanti tidak boleh mengambil kebijakan yang berujung pada kegaduhan politik atau penegakkan hukum.

(Baca: Usulan Kompolnas Tak Selalu Jadi Acuan Presiden Pilih Kapolri)

Atas dasar itu, Bekto mengunci mulutnya rapat-rapat atas pertanyaan wartawan soal proses pemilihan Kapolri.

Bekto memastikan bahwa yang terpenting, Kompolnas bekerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam hal memberikan pertimbangan calon Kapolri kepada Presiden Joko Widodo.

"Saya tidak akan bicara tentang nama. Itu wewenangnya dari Presiden. Jangan kamu (wartawan) tanyakan itu lagi ke saya," ujar Bekto.

"Jika ada perkembangan, tidak harus saya laporkan kepada kamu (wartawan). Yang jelas kami akan berbuat yang terbaik supaya Polisi menjadi lebih baik lagi. Kami bekerja empat tahun ke depan, lihat saja hasilnya," lanjut dia.

(Baca: Kata Budi Waseso jika Diajukan Jadi Calon Kapolri)

Meski Kompolnas menutup rapat-rapat informasi soal Kepala Polri, pihak Istana mengaku, Presiden sudah mendapatkan sejumlah nama calon Kapolri usulan Kompolnas.

Kendati demikian, hingga saat ini Presiden belum memutuskan apapun terkait jabatan Kapolri tersebut.

Kompas TV 7 Nama Ini Masuk Bursa Calon Kapolri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Nasional
PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Nasional
Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Nasional
PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

Nasional
Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Nasional
Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Nasional
Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Nasional
Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Nasional
Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com