Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Kompolnas Tak Selalu Jadi Acuan Presiden Pilih Kapolri

Kompas.com - 09/06/2016, 16:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, hingga kini Presiden Joko Widodo belum memutuskan siapa calon Kapolri pengganti Jenderal Pol Badrodin Haiti.

Presiden masih mempertimbangkan usulan nama yang masuk dari sejumlah pihak.

Opsi memperpanjang masa pensiun Badrodin atau tidak juga turut dipertimbangkan.

“Tentunya dalam memutuska karena masih ada waktu Presiden harus dengan kehati-hatian. Presiden memiliki beberapa pilihan, salah satuya apakah perlu perpanjangan atau tidak, penunjukkan langsung, atau sesuai usulan Kompolnas atau tidak,” kata Pramono di Kompleks Parlemen, Kamis (9/6/2016).

Sesuai mekanisme, proses pergantian Kapolri diawali dengan sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti) Polri.

Beberapa nama calon kapolri yang diputuskan Wanjakti akan diserahkan ke Komisi Kepolisian Nasional untuk digodok sebelum diserahkan kepada Presiden.

Setelah itu, Presiden akan menyerahkan nama tersebut ke DPR untuk proses fit and proper test di Komisi III.

Kendati demikian, Pramono mengatakan, usulan nama calon Kapolri yang diberikan Kompolnas tidak selalu menjadi pertimbangan Presiden untuk diserahkan ke DPR.

“Karena Presiden bisa juga mengambil nama yang bukan diusulkan Kompolnas. Tetapi, apa yang diusulkan Kompolnas menjadi pertimbangan juga bagi Presiden,” ujar dia.

Sementara itu, Komisi III mengingatkan Presiden hanya memiliki waktu hingga pekan depan untuk menyerahkan nama pengganti Badrodin. 

Badrodin akan memasuki masa pensiun akhir Juli 2016.

Sementara, DPR dalam waktu dekat akan menjalani libur panjang dalam rangka lebaran Idul Fitri. Terkait hal itu, Pramono menanggapi santai.

“Waktunya sangat cukup," kata Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com