Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basaria: Kalau Boleh Jujur, Kami Tidak Mau Anggaran KPK Dipotong

Kompas.com - 07/06/2016, 18:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Komisi Pemberantasan Korupsi mengajukan usulan penghematan anggaran dalam APBN-P 2016 kepada Komisi III DPR.

Usulan tersebut muncul setelah Presiden Joko Widodo mengeluarkan instruksi agar kementerian dan lembaga melakukan penghematan.

Instruksi itu tertuang dalam Inpres Nomor 4 Tahun 2016 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam rangka pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2016 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-377/MK.02/2016 tanggal 13 Mei 2016 tentang Penghematan/Pemotongan Anggaran Belanja K/L Tahun Anggaran 2016.

“Ini telah dibicarakan bersama. Dan karena ini instruksi, kami coba carikan dari mana jumlah yang bisa dikurangi,” kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2016).

Sesuai Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) KPK Tahun Anggaran 2016, alokasi anggaran bagi lembaga antirasuah itu sebesar Rp 1.061.469.984.000.

Anggaran tersebut digunakan untuk program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya sebesar Rp 639,912 miliar, dan program pemberantasan tindak pidana korupsi sebesar Rp 421,557 miliar.

Adapun besaran penghematan anggaran yang diajukan KPK, yakni sebesar Rp 69.601.996.000.

Jumlah itu diperoleh dari efisiensi belanja operasional senilai Rp 2 miliar dan efisiensi belanja lainnya sebesar Rp 67,6 miliar.

“Usulan penghematan yang kami ajukan sebesar 6,56 persen dari pagu anggaran KPK Tahun Anggaran 2016,” ujar dia.

Setelah menjelaskan rincian pengurangan anggaran, sejumlah anggota Komisi III DPR sempat menanyakan ihwal target kerja KPK.

Namun, Basaria menegaskan, pengurangan anggaran itu tak akan mengurangi target rencana kerja yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Basaria, pengurangan anggaran itu hanya akan berdampak terhadap efisiensi sejumlah anggaran, seperti perjalanan dinas, paket meeting, biaya rapat, sisa dana lelang, dan penundaan kegiatan yang belum terikat kontrak.

“Untuk perjalanan dinas, bukan perjalanannya yang ditarget, tetapi orangnya yang dikurangi, atau harinya bisa. Terus anggaran paket rapat, misalnya untuk beli kue yang biasanya dua cukup satu, lalu tehnya tidak perlu teh manis, cukup teh tawar,” kata dia.

“Kalau diminta secara jujur, kami tidak mau dipotong. Tapi karena ada instruksi Presiden (terpaksa dipotong). Kalau sekiranya pimpinan rapat bisa mempertahankan ini (anggaran), kami berterima kasih,” lanjut Basaria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com