JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon ketua umum Partai Golkar, Syahrul Yasin Limpo, mengingatkan bahwa Golkar harus mampu menghadirkan figur kuat yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Kebutuhan akan figur tersebut terutama dibutuhkan ketika nanti partai ini menghadapi perhelatan pilkada serentak pada 2017 dan Pemilu Presiden 2019.
Menurut dia, ada dua formula yang dapat dilakukan Golkar untuk menghasilkan figur pemimpin yang kuat, melalui quick agenda dan temporary agenda.
Ia menjelaskan, quick agenda yang dapat dilakukan adalah konsolidasi menyeluruh mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah.
(Baca: Daftar Calon Ketum Golkar, Syahrul Yasin Limpo Tak Akan Sumbang Satu Sen Pun)
"Bagaimana konsolidasi dilakukan, bagaimana menyelesaikan konflik dan meredam amarah, bagaimana itu semua harus dibenahi," kata Syahrul dalam debat calon ketua umum (caketum) di Surabaya, sebagaimana disiarkan TV One, Rabu (11/5/2016).
Adapun temporary agenda yang harus disiapkan adalah strategi untuk meminimalkan kekalahan saat pilkada serentak dan pilpres.
"Siapa pun yang akan bertanding harus bisa meng-exercise. Paling tidak, dalam pilkada serantak 2017, tidak boleh lagi kalah seperti 2015," ujar dia.