Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituntut 7 Tahun, Nazaruddin Ingin Bantu KPK Bongkar Pelaku Lain

Kompas.com - 11/05/2016, 16:53 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin dituntut 7 tahun penjara dan denda Rp1 miliar subsider 1 tahun kurungan oleh Jaksa Penuntut dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi hal itu, Nazaruddin mengaku berniat untuk membantu KPK membongkar pelaku lain.

"Saya ikhlas, yang penting niat bantu KPK ke depan untuk memberantas korupsi," ujar Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (11/5/2016).

Sejak persidangan sebelumnya, Nazaruddin telah berulang kali menyebut beberapa koleganya di  DPR, yang dituduh bersama-sama melakukan korupsi dan melakukan pencucian uang.

Beberapa nama yang disebut seperti, Muhaimin Iskandar, Marwan Jafar, Sutan Batoegana dan sejumlah kepala daerah.

(Baca: Nazaruddin Dituntut 7 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar)

Menurut mantan anggota DPR tersebut, nama-nama pejabat negara yang dituduh terlibat telah tercantum dalam dokumen perusahaan-perusahaan di bawah Permai Group, yang dikendalikan  langsung oleh Nazaruddin.

"Karena konsekuensi JC (justice collaborator/saksi pelaku), membantu KPK mengungkap semua," kata Nazaruddin.

Nazaruddin didakwa menerima gratifikasi dari PT Duta Graha Indah dan PT Nindya Karya untuk sejumlah proyek di sektor pendidikan dan kesehatan, yang jumlahnya mencapai Rp 40,37 miliar.

(Baca: Nazaruddin Kembali Sebut Fahri dan Sejumlah Nama Lain Terima "Fee" dari Perusahaannya)

Saat menerima gratifikasi, Nazar masih berstatus sebagai anggota DPR RI. Nazar juga merupakan pemilik dan pengendali Anugrah Grup yang berubah nama menjadi Permai Grup.

Nazaruddin juga didakwa melakukan pencucian uang dengan membeli sejumlah saham di berbagai perusahaan yang uangnya diperoleh dari hasil korupsi.

Pembelian sejumlah saham yang dilakukan Nazaruddin dilakukan melalui perusahaan sekuritas di Bursa Efek Indonesia menggunakan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Permai Grup, kelompok perusahaan milik Nazar.

Berdasarkan surat dakwaan, sumber penerimaan keuangan Permai Grup berasal dari fee dari pihak lain atas jasanya mengupayakan sejumlah proyek yang anggarannya dibiayai pemerintah.

Kompas TV Nazaruddin Bagi-bagi Harta Hasil Korupsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com