Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aziz Syamsuddin Jadi yang Pertama Daftar Bakal Calon Ketum Golkar

Kompas.com - 03/05/2016, 13:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aziz Syamsuddin menjadi yang pertama mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum Partai Golongan Karya. Aziz bersama jajaran tim suksesnya tiba di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat sekitar pukul 12.30 WIB.

Ia langsung menyerahkan berbagai persyaratan kepada panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar.

"Dengan mengucap bismilah saya memutuskan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar," kata Aziz saat menyerahkan persyaratan ke Panitia.

Aziz membawa berbagai persyaratan seperti Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), laporan pajak, dan lain-lain. Masih ada syarat yang kurang seperti Surat Keterangan Catatan Kepolisan (SKCK) dan hasil tes lab karena masih diurus di kepolisian.

(Baca: Untuk Kelima Kalinya, Jadwal Munaslub Golkar Kembali Berubah)

Kekurangan syarat itu akan dilengkapi pada Rabu besok sebelum pendaftaran ditutup.

"Untuk sementara saya lampirkan SKCK dan test lab tahun lalu," ucap Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini.

Terkait visi misi, Aziz menyerahkannya dalam bentuk buku yang dia tulis dan terbitkan. Aziz merasa tak perlu membuat visi misi lagi karena sudah dimuat lengkap dalam buku itu.

Di dalamnya, Aziz bercerita panjang mengenai cita-citanya membawa Partai Golkar menuju partai modern dan inovatif sehingga bisa kembali berjaya dalam pemilu.

(Baca: Jadwal Munaslub Golkar Sudah Dipastikan, Ini Tahapannya...)

"Mudah-mudahan ini bisa jadi pertimbangan panitia," ucap Aziz.

Selain Aziz, calon lain yang juga akan maju sebagai calon ketua umum Golkar yakni Ade Komarudin, Setya Novanto, Airlangga Hartarto, Tommy Soeharto, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, Priyo Budi Santoso, dan Wati Amir.

Pendaftaran akan ditutup pada Rabu (4/5/2016) pukul 24.00 WIB.

Kompas TV Golkar Siap Lakukan Munaslub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com