JAKARTA, KOMPAS.com - Proses penggabungan dua kepengurusan di tubuh Partai Golkar telah rampung. Ketua Umum Golkar hasil Munas Riau Aburizal Bakrie dan Wakil Ketua Umum Agung Laksono, Rabu (30/3/2016) kemarin, telah melakukan finalisasi daftar pengurus baru di bawah struktur DPP hasil Munas Bali.
Menurut Agung, jumlah pengurus DPP Golkar hasil Munas Bali yang baru kini lebih dari 350 orang. Dari jumlah tersebut, 75 orang di antaranya berasal dari kubu Ancol. Pada struktur kepengurusan yang baru ini, Agung menjabat sebagai Wakil Ketua Umum.
"Sudah final, seperti wakil ketua umum ada yang ditambah, wasekjen ada yang ditambah. Sekjen tetap Idrus Marham, Bendahara Umum tetap Bambang Soesatyo," kata Agung kepada Kompas.com, Kamis (31/3/2016).
Agung menegaskan, penggabungan pengurus ini didasari oleh semangat rekonsiliasi dengan tugas pokoknya untuk menyelenggarakan musyawarah nasional luar biasa pada pertengahan Mei 2016.
"Sehingga, tugasnya hanya temporary saja sampai munaslub selesai," ujarnya.
(Baca juga: JK: Ical dan Agung Setiap Hari Bicara Bersama)
Meski bersifat sementara, kepengurusan gabungan ini tetap akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Hal itu dilakukan untuk memberikan legal standing bagi kepengurusan tersebut untuk menyelenggarakan munaslub.
Dia menambahkan, dengan adanya penggabungan ini, maka sudah tidak ada lagi kubu-kubuan di dalam Partai Golkar. Untuk itu, dia mengimbau agar seluruh kader Golkar di daerah menghilangkan perbedaan yang masih ada saat ini.
"Sebab di daerah masih memahami ini Ancol, ini Bali. Jangan tinggalkan dendam dan lika lama, karena partai terus bergerak untuk ke depan," imbaunya.