Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Lihat Wajah Ceria Para Tersangka, Mereka Memandang Korupsi Tidak Dosa"

Kompas.com - 10/03/2016, 11:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Nurul Yamin menuturkan, saat ini situasi korupsi di Indonesia sudah dapat disebut gawat darurat.

Karena kondisi gawat-darurat tersebut, lanjut dia, dibutuhkan rekonstruksi baru dalam upaya pemberantasan korupsi. Tidak hanya bersifat legal formal dan struktural, tapi juga teologis keagamaan.

Setidaknya ada empat poin yang diusulkannya. Pertama, secara kultural memperkuat pemberdayaan di tingkat akar rumput.

"Belajar dari yang telah dilakukan MPM Muhammadiyah, gerakan pemberdayaan masyarakat harus menggunakan pendekatan virus approach, layaknya virus," kata Nurul dalam sebuah acara diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/3/2016).

Dengan model tersebut, kata dia, maka kegiatan pemberdayaan yang dilakukan akan meninggalkan bekas yang sangat luas dan masif.

Dampak yang diberikan terhadap pengentasan kemiskinan, korupsi dan masalah sosial masyarakat lainnya juga besar.

Sementara poin kedua adalah penguatan lembaga negara antikorupsi, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan Kejaksaan.

"Pertanyaannya, apakah sebagai sapu anti-korupsi, trisula ini sudah bersih sebelum membersihkan lantai yang kotor?" kata Nurul.

Poin berikutnya adalah melalui penguatan koalisi masyarakat sipil antikorupsi sebagai kekuatan negara yang berbasis pada kekuatan masyarakat.

Adapun yang terakhir adalah revolusi teologis. Nurul menyebutkan, ketika korupsi sudah tak lagi dipandang sebagai dosa besar, ia meyakini aktivitas tersebut tidak bisa diberantas secara tuntas.

Kalau pun dipandang tindakan dosa, kata dia, para koruptor cenderung menganggap bahwa korupsi bukanlah dosa yang tak bisa diampuni.

"Ketika kita melihat wajah yang ceria dengan senyum di bibir para tertuduh korupsi yang dikenal sebagai tokoh agama, boleh jadi mereka memandang korupsi sebagai tindakan yang tidak termasuk dosa," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com