Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Didesak Minta Penjelasan Jaksa Agung soal Deponering Kasus Abraham dan BW

Kompas.com - 07/03/2016, 13:54 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah Jaksa Agung M Prasetyo dalam mendeponir atau mengesampingkan kasus yang menjerat dua mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, kembali dipertanyakan.

Komisi III DPR pun didesak untuk segera meminta keterangan kepada Prasetyo atas pemberian deponir tersebut.

"Kami mendesak agar DPR menggunakan hak interpelasi dan hak angket untuk meminta keterangan dan melakukan penyelidikan," kata Koordinator Forum Masyarakat Peduli Penegakan Hukum, Sisno Adiwinoto, saat menyampaikan aspirasi kepada Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senin (7/3/2016).

Sebelum memutuskan mendeponir kasus Abraham dan Bambang, Jaksa Agung meminta rekomendasi kepada DPR mengenai hal itu.

Namun, rekomendasi yang diberikan justru diabaikan.

"Padahal saat itu Komisi III telah menolak rencana Jaksa Agung karena tidak ada kepentingan bangsa dan negara atau kepentingan masyarakat luas yang mendukung pemberian deponering," ujar dia.

Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, Komisi III tidak berhak menggunakan hak interpelasi dan hak angket.

Kedua hak tersebut merupakan hak anggota yang kewenangannya diatur dalam Tata Tertib DPR.

Ia menambahkan, Komisi III sebelumnya telah meminta agar Jaksa Agung melanjutkan perkara Abraham dan Bambang ke pengadilan karena berkasnya telah dinyatakan lengkap atau P21.

"Tapi ternyata JA (jaksa agung) justru malah menggunakan haknya untuk mengesampingkan masalah itu," ujar Bambang.

Sementara itu, anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan Masiton Pasaribu mengaku, ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan pimpinan fraksi sebelum menyatakan sikap.

Anggota Komisi III lainnya yang juga Ketua Fraksi PPP Hasrul Azwar mengatakan, pihaknya sejak awal tak setuju dengan usulan Jaksa Agung.

Meski demikian, terkait hak interpelasi, Hasrul ia akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan seluruh anggota fraksi PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Penerbangan Haji Bermasalah, Kemenag Sebut Manajemen Garuda Indonesia Gagal

Nasional
DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

DKPP Didesak Pecat Ketua KPU dengan Tidak Hormat

Nasional
JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

JK Nilai Negara Harus Punya Rencana Jangka Panjang sebagai Bentuk Kontrol Kekuasaan

Nasional
JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

JK Respons Jokowi yang Tak Diundang Rakernas: Kan Bukan Lagi Keluarga PDI-P

Nasional
Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Istri hingga Cucu SYL Bakal Jadi Saksi di Persidangan Pekan Depan

Nasional
KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

KPK Akan Hadirkan Sahroni jadi Saksi Sidang SYL Pekan Depan

Nasional
Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Projo Sarankan Jokowi Gabung Parpol yang Nasionalis Merakyat

Nasional
Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Soal Potensi PAN Usung Anies di Jakarta, Zulhas: Kami kan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Sukanti 25 Tahun Kerja di Malaysia Demi Hajikan Ayah yang Tunanetra

Nasional
Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Zulhas Sebut 3 Nama Kader untuk Pilkada DKI Jakarta, Ada Eko Patrio, Zita Anjani, dan Pasha Ungu

Nasional
Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Biaya Kuliah Mahal, Wapres: Pemerintah Belum Bisa Tanggung Seluruhnya

Nasional
Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Keinginan JK Agar Pemilu di Masa Depan Lebih Efisien...

Nasional
Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Jusuf Kalla: Rekonsiliasi Tidak Berarti Semua Masuk Pemerintahan

Nasional
Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Presiden Iran Wafat, Wapres: Kita Kehilangan Tokoh Perdamaian

Nasional
Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Menkominfo Lapor ke Jokowi, Sudah Turunkan 1,9 Juta Konten Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com