Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Pelaku Penembak Brimob Diduga Kelompok Santoso

Kompas.com - 10/02/2016, 17:40 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian RI menengarai, kelompok yang terlibat baku tembak dengan Brimob di Poso pada Selasa (9/2/2016) adalah kelompok teroris Santoso.

"Kami prediksi, mereka bagian dari kelompok Santoso," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto di kantornya, Rabu (10/2/2016) siang.

Salah satu indikatornya yakni daerah Sulawesi Tengah, khususnya Poso, yang menjadi basis kelompok Santoso.

Bahkan, merujuk pada pernyataan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan, beberapa waktu lalu, kelompok Santoso ingin menjadikan pegunungan di Poso sebagai area pelatihan seperti di Moro, Filipina selatan.

(Baca: Ini Kronologi Baku Tembak Brimob dengan Teroris di Poso)

"Meski begitu, tim Densus 88 masih mendalami lagi, apa benar kelompok yang kemarin itu betul mereka (kelompok Santoso)," ujar dia.

Agus memastikan bahwa polisi terus mengejar sisa pelaku penembakan yang melarikan diri. Dia juga memastikan bahwa kondisi keamanan pasca-baku tembak pada Selasa pagi lalu telah kondusif.

"TNI dan Polri terus mengejar pelaku atau mereka yang kami duga terkait dengan jaringannya. Yang jelas, situasi kondusif dulu, sembari terus mencari pelaku," ujar Agus.

Kronologi

Diberitakan, baku tembak antara personel Brimob Sanginora, Poso, melawan para terduga teroris terjadi pada Selasa siang. Awalnya personel Brimob tengah melakukan razia kendaraan bermotor di jalan raya antara Nepu dan Poso sekitar pukul 10.25 Wita.

Kemudian, mobil Kijang hitam dengan nopol DD 8547 QP melintas dari arah Napu ke Poso. Saat mobil mendekati pos pemeriksaan, beberapa personel Brimob mendekati mobil untuk melakukan sweeping.

Tiba-tiba, seorang pelaku yang duduk di samping sopir menodongkan senjata api laras pendek ke salah seorang personel Brimob yang mendekat, yakni Brigadir Wahyudi Syaputra.

Pelaku melepaskan satu tembakan yang mengenai dagu Wahyudi hingga membuat dia meninggal dunia. Melihat peristiwa itu, personel Brimob yang lain sontak memberondong tembakan ke arah mobil tersebut. Baku tembak pun tidak dapat terhindarkan.

Dua orang pelaku tewas akibat baku tembak itu, sedangkan tiga lainnya melarikan diri dengan meninggalkan mobil. Di dalam mobil yang ditinggalkan pelaku, polisi menemukan sepucuk senjata api jenis revolver serta beberapa karung beras dan bahan makanan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Anies dan Ganjar Diminta Tiru Prabowo, Hadiri Pelantikan Presiden meski Kalah di Pilpres

Nasional
Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Digelar Hari Ini, Puan Jelaskan Urgensi Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

ICW Catat 731 Kasus Korupsi pada 2023, Jumlahnya Meningkat Siginifikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com