Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju Koalisi Gemuk Jokowi-JK, Musibah atau Berkah?

Kompas.com - 27/01/2016, 21:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengalir tiada henti dari partai-partai politik di luar Koalisi Indonesia Hebat (KIH).

Bermula dari Partai Amanat Nasional (PAN), yang menyatakan dukungannya terhadap pemerintah, jejak ini kemudian diikuti tiga partai lainnya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Jika dibandingkan, pernyataan dukungan PAN terhadap pemerintah tidak diwarnai dengan prahara di internalnya.

Sejak Zulkifli Hasan memegang tampuk kepemimpinan di PAN dan Soetrisno Bachir menjadi ketua dewan pertimbangannya, praktis partai ini langsung cepat merapat ke Jokowi.

Pendekatan ke Jokowi semakin mulus mengingat kedekatan Soetrisno Bachir dengan Jokowi sudah terjalin selama pemilihan presiden lalu. Soetrisno termasuk salah satu bagian dari tim sukses Jokowi-JK.

(Baca: Demi SK Pengesahan, PPP Djan Faridz Akan Dukung Pemerintah)

Sementara itu, dukungan PKS diawali dengan pergantian posisi presiden dari yang sebelumnya dipegang Anis Matta menjadi Sohibul Iman.

Partai Golkar dan PPP memiliki nasib yang sama. Kedua partai ini menyatakan dukungannya kepada pemerintah setelah proses konflik internal yang berkepanjangan.

Demi meraih pengesahan surat keputusan kepengurusan yang dikeluarkan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, kedua partai itu sepakat mendukung pemerintah.

Meski telah mendukung pemerintah, partai-partai ini menyatakan tidak akan meninggalkan Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengambil sikap di luar pemerintahan.

(Baca: Isyaratkan Dukung Pemerintah, Aburizal Tolak Disebut Jilat Ludah Sendiri)

Deklarasi dukungan tersebut seharusnya bisa berdampak pada dukungan di parlemen. Jika ditambah kekuatan KIH, Jokowi mendapat total dukungan dari delapan partai politik dengan suara mencapai 75,63 persen atau setara 426 kursi.

Jumlah ini tidak jauh berbeda dari koalisi gemuk yang dulu dibangun Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) semasa menjabat, dengan istilah Sekretariat Gabungan.

Koalisi ini terdiri atas tujuh partai, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PPP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan PKS. Total dukungan yang dimiliki 75,48 persen atau 423 kursi.

Berikutnya: Belajar dari kegaduhan era SBY

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Momen Anies Mampir Kondangan Warga Muara Baru sebelum ke Halalbihalal PKL dan JRMK di Jakut

Nasional
8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

8 Kloter Jemaah Haji Indonesia Siap Bergerak ke Makkah, Ambil Miqat di Bir Ali

Nasional
Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Jokowi Terbang ke Bali, Bakal Buka KTT WWF ke-10 Besok

Nasional
MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

MPR Bakal Safari Temui Tokoh Bangsa, Dimulai dengan Try Sutrisno Besok

Nasional
Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Utarakan Idenya Bareng Maruarar Sirait, Bamsoet: Kami Siapkan Gagasan Rekonsiliasi Nasional Pertemukan Paslon 01, 02 dan 03

Nasional
Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Bamsoet Goda Maruarar Sirait, Qodari, dan Anas Urbaningrum Masuk Golkar

Nasional
Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Pemerintah Diminta Ambil Kendali Penetapan UKT PTN

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Air Dunia Ke-10 di Bali

Nasional
Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

Nasional
APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com