Keputusan pengelolaan akan diambil setelah Jokowi mendengar penjelasan dari kontraktor.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menjelaskan, Jokowi ingin mendengar penjelasan kontraktor mengenai untung dan rugi jika membangun kilang gas cair (LNG) terapung di tengah laut (floating) atau offshore dan jika membangun pembangunan pipa ke Pulau Saumlaki dan kilang LNG di darat (onshore).
Rekomendasi dari tim independen adalah pembangunan kilang dilakukan secara offshore.
"Pendekatan offshore atau onshore memiliki plus dan minus. Presiden minta keputusannya benar dan hati-hati," kata Sudirman, seusai rapat dengan Presiden, di Istana, Jakarta, Selasa (29/12/2015).
Ia mengatakan bahwa Jokowi meminta kontraktor segera memberikan penjelasan.
Rencananya, kontraktor Blok Masela akan dilaksanakan awal Januari 2016 atau setelah Jokowi kembali dari kunjungan kerja ke Papua.
Sudirman menegaskan, Jokowi ingin pengelolaan Blok Masela juga mempertimbangkan pembangunan daerah.
Menurut Sudirman, hal ini sesuai dengan keinginan Jokowi membangun Indonesia dari pinggiran.
"Kita ingin mencari solusi, supaya investasi tetap berjalan, tapi aspek pembangunan regional bisa tetap berjalan," ujarnya.
Sudirman mengungkapkan bahwa pembangunan Blok Mahakam bisa dilakukan sekitar tahun 2020.
Ia juga memastikan daerah akan mendapat 10 persen participation interesting jika plan of development disetujui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.