Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Dengar Rekaman Lengkap, MKD Debat soal Bagian Minta Saham

Kompas.com - 02/12/2015, 21:42 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Kehormatan Dewan telah selesai memutar rekaman lengkap percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, pengusaha minyak Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.

Usai mendegar rekaman lengkap itu, sejumlah anggota MKD berdebat soal bagian mana percakapan menyebut permintaan minta saham dengan mencatut nama Jokowi-JK.

"Saya tidak mendapatkan berita heboh soal adanya permintaan saham 20 persen dan pencatutan Presiden dan Wapres," kata Anggota MKD Ridwan Bae dalam sidang di ruang MKD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12/2015).

"Satupun enggak ada dari 2 jam itu," 

Ridwan yang sejak awal meminta agar kasus Ketua DPR Setya Novanto disetop ini justru menyerang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said sebagai pelapor.

"Yang saya ingin sampaikan, Sudirman Said harus tanggung jawab atas ini. Dia harus menunjukan satu fakta bahwa ada atau tidaknya itu," ucap Ridwan.

Wakil Ketua MKD dari PDI-P Junimart Girsang kemudian menyindir sikap Ridwan yang menyerang Sudirman Said.

"Kita harus sepakati untuk tidak mendudukkan pengadu menjadi terdakwa di sini. Kita harus hargai pengadu," kata Junimart.

"Tinggal sekarang gimana kita cermati temuan-temuannya. Kita pelajari nanti. Tak perlu diperdebatkan," ucapnya.

Anggota MKD dari Nasdem Akbar Faizal pun menegaskan bahwa jelas ada bagian meminta saham dalam rekaman yang juga sudah di transkrip itu.

Misalnya di halaman 3, kata dia, jelas ada permintaan saham dari Setya Novanto dan Riza Chalid ke Maroef Sjamsoeddin.

"Yang memang kendalikan pembicaraan ini kode MR (Muhammad Riza Chalid). Tapi MR tidak berdiri sendiri, ada juga kode SN (Setya Novanto). Yang mana yang enggak jelas di sini?" ucap Akbar.

Melihat perdebatan yang semakin panjang, akhirnya Ketua MKD Surahman Hidayat pun menengahi.

Dia meminta Sudirman Said yang menjelaskan langsung di mana bagian yang minta saham itu.

"Saya ingin sampaikan di lembar 6 disitu mulai bicara proyek listrik," kata Sudirman. (Baca: Isi Rekaman: Yang Sahamnya Itu Juga Maunya Pak Luhut...)

"Halaman 9 kalau dilihat pelan-pelan disitu jelas ada sahut menyaut antara SN dan MR mengenai saham," tambahnya. (Baca: Ini Rekaman Pembicaraan soal Saham Freeport yang Menyebut Luhut)

Setelah penjelasan Sudirman, Surahman Hidayat pun langsung mengetuk palu tanda berakhirnya sidang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

MUI Minta Satgas Judi Online Bertindak Tanpa Pandang Bulu

Nasional
Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

Nasional
MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

Nasional
[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

[POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

Nasional
Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

Nasional
Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

Nasional
BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

Nasional
Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

Nasional
PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

Nasional
Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

Nasional
Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

Nasional
Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

Nasional
Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

Nasional
Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com