Gary juga ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi seusai menyerahkan uang kepada Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro.
"Saya enggak pernah nyogok hakim, Yang Mulia. Gary suka ngobyek sendiri," ujar Kaligis saat menjalani pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (11/11/2015).
Kaligis mengatakan, ia tidak pernah meminta uang kepada Evy Susanti, istri Gubernur nonaktif Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho. Ia mengatakan, justru Gary-lah yang meminta langsung uang kepada Evy untuk diberikan kepada hakim dan panitera.
Menurut Kaligis, Gary hanya menggunakan namanya sebagai akses masuk ke Kantor PTUN Medan dan menyuap mereka. Kaligis mengaku terkejut saat membaca berita acara pemeriksaan bahwa Gary sudah puluhan kali menyambangi Kantor PTUN Medan, termasuk untuk kepentingan sidang dan menyerahkan uang. Banyak di antara pertemuan itu yang tidak diketahui Kaligis.
"Setelah baca BAP, kalau Gary tidak pakai nama saya, dia tidak bisa masuk mana-mana. Gary memperalat nama saya untuk terus ketemu (dengan hakim dan panitera)," kata Kaligis.
Kaligis mengaku pernah diminta Gary untuk datang ke Kantor PTUN Medan pada 5 Juli 2015. Sesampainya di sana, ternyata Kaligis diajak Gary menemui hakim PTUN. Saat itu, Kaligis menolaknya. Bahkan, Kaligis mengaku tidak tahu tujuan awal Gary mengajaknya ke Medan untuk bertemu hakim.
Setelah Gary ditangkap KPK pada 9 Juli 2015, Kaligis mengaku terkejut. Setahu dia, Gary tidak melapor bahwa ia akan pergi ke sana.
"Reaksinya, pertama, siapa yang suruh dia ke Medan? Ini karena, pikiran saya, perkara sudah selesai," kata Kaligis.
Padahal, kata Kaligis, saat awal mengenal Gary, ia menilainya sebagai anak yang pintar. Terlebih lagi, Gary merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, yang menurut Kaligis memiliki akreditasi bagus. Oleh karena itu, Kaligis memberinya banyak kesempatan menangani kasus.
"Kalau sekarang, dia pintar-pintar bodoh, pakai nama saya," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.