Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi III: Kasus Salim Kancil Harus Diungkap Akar Masalahnya

Kompas.com - 01/10/2015, 22:32 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR, Didik Mukriyanto, mengatakan, kasus pembunuhan aktivis dan petani penolak penambangan, Salim Kancil, di Lumajang, Jawa Timur, tak akan selesai dengan mengungkap siapa dalang di balik pembunuhannya. Menurut dia, persoalan itu baru dapat selesai apabila akar masalah sudah ditemukan.

"Kita tidak ingin mengungkap dalang intelektual dan menyelesaikan masalah hukum, tapi yang penting mencari akar masalah di sana agar tidak ada lagi masalah seperti itu," kata Didik di Kompleks Parlemen, Kamis (1/10/2015).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Komisi III, kasus itu terjadi karena persoalan tumpang tindih izin pertambangan dan pengelolaan lingkungan. Persoalan itu menjadi hal yang krusial karena rawan benturan kepentingan.

"Dalam konteks ini, mereka saat ini sebagai aktivis lingkungan yang ingin memperjuangkan penegakan hukum terkait potensi alam untuk direduksi lebih awal," kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, ada informasi jika aparat kepolisian lamban dalam merespons laporan yang dibuat Salim sebelumnya. Karena itu, Salim mendapat "hukuman" lebih cepat sebelum ada perlindungan dari aparat.

"Kita ingin gali apakah itu benar karena polisi kurang sigap menghadirkan keamanan," ujarnya.

Salim dibunuh oleh belasan hingga puluhan orang pada Sabtu (26/9/2015) sesaat sebelum demo penolakan tambang pasir di Desa Selo Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Dalam peristiwa itu, puluhan warga pro-penambangan pasir mengeroyok dua orang, yaitu Tosan dan Salim.

Salim tewas dengan luka bacok dan luka di bagian-bagian lain tubuh dalam kondisi tangan terikat. Adapun Tosan mengalami luka serius dan kini dirawat secara intensif di Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang. Keduanya adalah aktivis penolak tambang di Selo Awar-Awar. Hingga kini, Kepolisian Resor Lumajang terus menyelidiki kasus tersebut.

Sebanyak 40 orang sudah dimintai keterangan, dan 18 orang di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keluarga dan teman Salim berharap, otak pembunuhan Salim terungkap. Mereka ingin hukum ditegakkan seadil-adilnya untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com